Saham-saham favorit musim Natal yang berpotensi cuan akhir tahun

Daftar berikut berisi saham-saham yang biasanya paling diuntungkan selama musim Natal. Aktivitas belanja liburan umumnya mulai meningkat setelah Halloween berakhir. Lonjakan awal bisa terlihat jelas saat akhir pekan Thanksgiving, ketika promo besar Black Friday dan Cyber Monday menarik jutaan konsumen.

Jika performa penjualan pada periode tersebut sesuai atau bahkan melampaui ekspektasi, pasar saham biasanya ikut terdorong positif hingga akhir tahun. Fenomena inilah yang dikenal sebagai Santa Claus Rally, yaitu kondisi ketika optimisme liburan mendorong kinerja saham di bulan Desember hingga awal Januari.

Dengan strategi yang tepat, kamu bukan hanya bisa mendapatkan hadiah dari keluarga dan teman, tetapi juga “hadiah” dari pasar saham.

1. Apa Itu saham Natal?

Santa Claus Rally merupakan pola musiman di pasar saham yang telah diamati selama puluhan tahun. Secara historis, pasar cenderung menguat menjelang akhir tahun karena meningkatnya belanja konsumen dan sentimen positif liburan.

Meski begitu, reli Natal bukan jaminan. Faktor eksternal seperti krisis global, konflik geopolitik, pandemi, atau bencana alam tetap bisa membayangi pasar. Namun, dalam banyak kasus, sektor dan saham tertentu memang lebih sering mencatat kinerja unggul selama periode ini.

Menariknya, sejarah pemasaran Natal juga ikut berperan. Pada 1931, Coca-Cola meluncurkan kampanye Santa Claus yang ikonik dan membentuk citra Santa modern yang ceria seperti yang kita kenal sekarang. Sejak saat itu, Natal menjadi momen emas bagi banyak perusahaan.

Saat ini, sebagian emiten mengandalkan kampanye musiman, sementara yang lain diuntungkan langsung dari lonjakan trafik konsumen ke platform online mereka. Semua ini menjadikan Natal sebagai momen penting bagi investor.

Jadwal Buka Tutup Bursa Saham Saat Natal

Berikut gambaran jam perdagangan selama libur Natal:

  • 22 Desember: Jam perdagangan normal

  • 23–25 Desember: Bursa tutup

  • 26 Desember: Buka di AS, tutup di Kanada

  • 29 Desember: Jam perdagangan normal

  • 30–31 Desember & 1 Januari: Bursa tutup

  • 2 Januari: Bursa AS dan Kanada kembali normal

2. Sektor andalan saat musim natal

  • Ritel dan E-Commerce jadi tulang punggung

Natal identik dengan belanja. Jutaan orang membanjiri toko fisik maupun online untuk membeli hadiah, dekorasi, hingga kebutuhan pribadi. Meski belanja lokal tetap diminati, tren menunjukkan semakin banyak konsumen memilih perusahaan multinasional karena harga kompetitif dan kemudahan akses.

  • Sektor Consumer Goods: Tidak lagi seatraktif dulu?

Black Friday kini tidak lagi didominasi toko fisik. Konsumen semakin memilih belanja online demi kenyamanan dan harga terbaik. Selama Natal, produk kebutuhan konsumen memang masih dicari, tetapi pertumbuhan penjualannya diperkirakan terbatas.

Dengan anggaran yang lebih ketat, investor mulai melirik sektor lain yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih baik dibanding consumer goods tradisional.

  • Sektor Teknologi: Favorit hadiah akhir tahun

Teknologi tetap menjadi sektor favorit saat Natal. Gadget terbaru, konsol game, dan perangkat elektronik selalu masuk daftar hadiah impian. Nama-nama besar seperti Apple, Google, dan Microsoft tentu menarik, tetapi ada juga pemain lain yang patut dilirik.

Sony, misalnya, memiliki portofolio produk Natal yang kuat—mulai dari PlayStation, game, kamera, hingga headphone. Jika penjualan memenuhi ekspektasi, sahamnya berpotensi mendapatkan dorongan positif selama musim liburan.

3. Ulasan saham natal pilihan

  • Walmart (NYSE: WMT)

Walmart hampir selalu menikmati lonjakan penjualan saat Natal. Konsumen memilih Walmart, baik online maupun offline, untuk membeli dekorasi, mainan, elektronik, hingga kebutuhan rumah tangga.

Dengan lebih dari 10.000 gerai di 19 negara dan sekitar 25% konsumen AS berbelanja di Walmart, perusahaan ini menjadi salah satu pemain utama di musim liburan.

  • Costco (NASDAQ: COST)

Costco menjadi tujuan favorit untuk belanja kebutuhan Natal dalam jumlah besar. Selain bahan makanan, Costco juga dikenal dengan promo musiman untuk elektronik dan gadget.

Didukung lebih dari 860 lokasi di 15 negara dan ekspansi e-commerce yang konsisten, Costco menawarkan kombinasi stabilitas dan potensi pertumbuhan saat Natal.

  • Amazon (NASDAQ: AMZN)

Amazon adalah pilihan klasik untuk investasi Natal. Setelah mencetak rekor penjualan saat Black Friday dan Cyber Monday, Amazon berupaya mempertahankan momentum hingga malam Natal.

Meski sempat menghadapi isu mogok kerja, Amazon berhasil menjual lebih dari 1 miliar produk dalam periode promo, dengan separuhnya berasal dari penjual independen. Diskon agresif dan pengiriman cepat menjadi senjata utamanya.

  • Alibaba (NYSE: BABA)

Alibaba merupakan pesaing utama Amazon di luar AS. Meski kinerja sahamnya belum optimal dan ekonomi Asia masih lesu, Alibaba tetap punya potensi jangka panjang.

Di China, Singles’ Day menggantikan Black Friday, meski hasilnya tahun ini kurang memuaskan. Konsumen lebih memilih produk terjangkau dibanding gadget mahal. Bagi investor, Alibaba bisa menjadi opsi saham Natal dengan valuasi diskon, sambil menunggu pemulihan ekonomi China.

Menjelang akhir tahun, Natal bukan hanya soal perayaan dan hadiah, tetapi juga peluang menarik di pasar saham. Dengan memahami pola musiman seperti Santa Claus Rally dan memilih saham dari sektor yang tepat, investor bisa memanfaatkan momentum liburan untuk memperkuat portofolio. Meski peluang selalu datang bersama risiko, strategi yang matang dan riset yang cermat dapat membantu menjadikan akhir tahun sebagai momen yang menguntungkan bagi investasi.

4 Teknik Screening Saham untuk Pemula agar Lebih Aman 6 Saham Dividen Aman yang Banyak Dipilih Pensiunan Bank-bank Terbesar di AS Akhiri 2025 dengan Kinerja Saham Tertinggi