Victoria Insurance (VINS) Akan Private Placement 146 Juta Saham Baru

Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Victoria Insurance Tbk (VINS) mengumumkan rencana penambahan modal melalui private placement. Langkah strategis ini melibatkan penerbitan 146.057.361 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah ini setara dengan 10% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 11 September 2025, Direktur Utama VINS, Suwandi Suharto, menjelaskan bahwa private placement ini berpotensi menyebabkan dilusi kepemilikan saham bagi pemegang saham eksisting hingga maksimal 9,09%.

Dana yang diperoleh setelah dikurangi biaya, menurut Suwandi, akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan, memperkuat investasi, dan menambah modal kerja. Ini merupakan langkah krusial dalam memenuhi persyaratan ekuitas minimum yang diatur dalam POJK No. 23/2023 tentang Asuransi dan Reasuransi.

POJK tersebut mewajibkan perusahaan asuransi memiliki ekuitas minimal Rp 250 miliar pada tahap pertama, paling lambat 31 Desember 2026. Meskipun VINS telah membukukan laba, pertumbuhan ekuitas organik dari laba ditahan dinilai tidak cukup untuk memenuhi kewajiban ini. Oleh karena itu, private placement menjadi solusi strategis untuk menghindari risiko ketidakpatuhan terhadap regulasi permodalan minimum.

Rencana private placement ini akan diajukan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada Senin, 20 Oktober 2025. Pelaksanaan aksi korporasi ini dapat dilakukan sekaligus atau bertahap dalam jangka waktu maksimal dua tahun sejak mendapat persetujuan RUPSLB.

Portofolio PertaLife Insurance Masih Didominasi Produk Tradisional

Ini 10 Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Aset Terbesar per Juni 2025

Ringkasan

PT Victoria Insurance Tbk (VINS) berencana melakukan private placement dengan menerbitkan 146.057.361 saham baru senilai Rp100 per saham, setara dengan 10% dari total saham yang telah ditempatkan. Hal ini berpotensi mengurangi kepemilikan saham pemegang saham eksisting hingga maksimal 9,09%. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat permodalan, investasi, dan modal kerja guna memenuhi persyaratan ekuitas minimum sesuai POJK No. 23/2023.

Private placement ini menjadi solusi untuk memenuhi kewajiban ekuitas minimum Rp250 miliar pada 31 Desember 2026. Pertumbuhan ekuitas organik dinilai tidak cukup. Rencana ini akan diajukan ke RUPSLB pada 20 Oktober 2025, dan dapat dilakukan sekaligus atau bertahap dalam dua tahun setelah mendapat persetujuan.