BJTM resmi genggam 5,42% saham Bank Lampung usai injeksi modal Rp100 miliar

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim resmi menjadi pemegang saham pengendali dan pemerintah provinsi Jawa Timur sebagai ultimate shareholder PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) usai mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam keterbukaan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/12/2025), OJK menyetujui Bank Jatim sebagai pemegang saham pengendali Bank Lampung melalui transaksi penyertaan modal sebesar Rp100 miliar.

“OJK telah menyetujui Bank Jatim sebagai pemegang saham pengendali dan pemerintah provinsi Jatim sebagai ultimate shareholder Bank Lampung melalui transaksi penyertaan modal sebesar Rp100 miliar,” tulis Manajemen Bank Jatim, Selasa (23/12/2025).

: KUB Bank Banten (BEKS) dengan Bank Jatim (BJTM) Telah Berlaku per 15 Desember 2025

Manajemen menuturkan transaksi penyertaan modal senilai Rp100 miliar ini termasuk agio saham sebesar Rp25,37 miliar dengan jumlah saham sebanyak 2.537.684 dalam bentuk setoran modal. Sisa setoran modal senilai Rp74,62 miliar, lanjut manajemen, akan menjadi agio saham.

Seiring dengan adanya transaksi tersebut, kepemilikan saham Bank Jatim pada Bank Lampung menjadi sebesar 5,42% dan telah dicatat dalam administrasi pengawasan OJK. “Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham Bank Jatim pada Bank Lampung menjadi sebesar 5,42%,” ungkap manajemen.

: : Adu Rapor Bank Jatim (BJTM) vs Bank BJB (BJBR) yang Gencar Bentuk KUB

Adapun dampak kejadian ini yakni Bank Jatim menjadi pemegang saham pengendali dan pemerintah provinsi Jawa Timur sebagai ultimate shareholder Bank Lampung.

Kinerja Bank Jatim

Hingga kuartal III/2025, Bank Jatim mencatatkan laba bersih periode berjalan tercatat sebesar Rp1,148 triliun. Labanya meningkat 23,51% dibandingkan Rp930,06 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

: : RUPS Bank Banten (BEKS) Sepakati Bank Jatim (BJTM) jadi Pemegang Saham Pengendali

Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan signifikan pada pendapatan bunga. Pendapatan bunga Bank Jatim hingga September 2025 mencapai Rp7,42 triliun, naik 28,36% dibandingkan Rp5,78 triliun pada kuartal III/2024.

Kendati begitu, beban bunga juga ikut naik menjadi Rp2,32 triliun, meningkat 26,52% dari Rp1,83 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih Bank Jatim tumbuh 29,25% menjadi Rp5,1 triliun, dibandingkan Rp3,94 triliun pada September 2024.

Dari sisi kualitas aset, Bank Jatim mencatat beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp1,245 triliun, melonjak 80,64% dari Rp689,73 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, beban lainnya juga meningkat 15,72% menjadi Rp1,337 triliun dibandingkan Rp1,155 triliun di kuartal III/2024.

Meski demikian, pertumbuhan kredit tetap impresif. Total kredit yang diberikan Bank Jatim per September 2025 mencapai Rp80,25 triliun, naik 29,02% dibandingkan Rp62,19 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Sejalan dengan itu, cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan juga naik 66,28% menjadi Rp2,7 triliun, dari sebelumnya Rp1,62 triliun pada September 2024.