Jakarta, IDN Times – Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 10-14 November 2025 menjadi saksi pekan yang bergejolak, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mampu melemah tipis. Di tengah fluktuasi pasar, sorotan utama tertuju pada deretan saham yang mencatatkan penguatan paling signifikan (top gainers) dan saham-saham yang mengalami koreksi terdalam (top losers).
Dikutip dari data resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat dua saham yang berhasil melampaui kenaikan 100 persen dalam sepekan. Salah satunya adalah PT Pakuan Tbk (UANG) yang meroket hampir 178 persen, menunjukkan performa cemerlang di tengah lesunya indeks. Di sisi lain, tekanan jual begitu kuat melanda PT Suparma Tbk (SPMA) yang anjlok lebih dari 27 persen, menjadi saham dengan koreksi terdalam.
Berikut adalah daftar lengkap saham-saham yang paling menguntungkan dan paling merugi sepanjang perdagangan pekan ini:
1. Saham Paling Cuan (Top Gainers)

Pekan ini, beberapa emiten berhasil mencuri perhatian dengan kenaikan harga saham yang fantastis, menjadikannya pilihan menarik bagi investor. Berikut sejumlah saham top gainers pekan ini:
-
PT Pakuan Tbk (UANG) melonjak 177,65 persen, ditutup pada Rp6.025 per saham.
-
PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) menguat 156,33 persen, mencapai Rp6.075 per saham.
-
PT Puri Global Sukses Tbk (PURI) naik 80,49 persen, bertengger di Rp1.110 per saham.
-
PT Purisentul Permai Tbk (KDTN) melesat 78 persen, berakhir pada Rp356 per saham.
-
PT Cahayasakti Investindo Sukse Tbk (CSIS) tumbuh 74,58 persen, menyentuh Rp412 per saham.
-
PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) meningkat 66,99 persen, menjadi Rp860 per saham.
-
PT First Media Tbk (KBLV) naik 64,79 persen, ditutup pada Rp262 per saham.
-
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menguat 59,38 persen, mencapai Rp510 per saham.
-
PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) melambung 58,01 persen, berakhir pada Rp286 per saham.
-
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 56,03 persen, ditutup pada Rp220 per saham.
2. Saham Terboncos (Top Losers) Pekan Ini

Sementara itu, tidak semua emiten berhasil mempertahankan posisinya. Beberapa saham harus menelan pil pahit dengan koreksi harga yang dalam akibat tekanan jual yang kuat. Berikut adalah sejumlah saham top losers sepanjang pekan ini:
-
PT Suparma Tbk (SPMA) tergerus 27,17 persen, menjadi Rp268 per saham.
-
PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) turun 20 persen, ditutup pada Rp392 per saham.
-
PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) merosot 19,90 persen, mencapai Rp765 per saham.
-
PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) anjlok 15,54 persen, berakhir pada Rp163 per saham.
-
PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) terkoreksi 13,82 persen, menjadi Rp262 per saham.
-
PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK) melemah 11,76 persen, ditutup pada Rp150 per saham.
-
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) turun 11,51 persen, mencapai Rp1.615 per saham.
-
PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) anjlok 11,46 persen, berakhir pada Rp1.120 per saham.
-
PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE) merosot 11,27 persen, menjadi Rp181 per saham.
-
PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) terkoreksi 10,42 persen, ditutup pada Rp2.150 per saham.
3. IHSG Melemah Tipis Pekan Ini

Secara keseluruhan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pelemahan tipis sepanjang sepekan ini. Indeks terkoreksi sebesar 0,29 persen, ditutup pada level 8.370,436. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan penutupan pekan sebelumnya yang berada di level 8.394,59. Meskipun demikian, kapitalisasi pasar di BEI pada pekan ini tercatat stabil, tidak berubah dari pekan sebelumnya, tetap berada pada level Rp15.316 triliun, menunjukkan bahwa valuasi pasar secara agregat relatif terjaga.
IHSG Sepekan Koreksi, Volume Transaksi Harian Melesat 99,35 Persen
Purbaya Buka Suara Dana Asing di Obligasi RI Kian Terkikis