
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menutup perdagangan akhir pekan dengan kenaikan tipis pada Jumat (5/12), seiring serangkaian rilis data ekonomi terbaru terus memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pekan depan.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 104,05 poin atau 0,22 persen menjadi 47.954,99. Indeks S&P 500 (.SPX) menguat 13,28 poin atau 0,19 persen menjadi 6.870,40, sementara Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 72,99 poin atau 0,31 persen ke level 23.578,13.
Setelah penutupan pemerintahan AS selama 43 hari, para pelaku pasar kini terus mencermati data-data ekonomi yang sempat tertunda karena antrean rilis laporan mulai berkurang. Pada saat yang sama, mereka juga melihat berbagai indikator pendukung untuk menilai bagaimana kondisi ekonomi saat ini.
Data yang sempat tertunda dari Departemen Perdagangan menunjukkan belanja konsumen yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, meningkat 0,3 persen pada September. Angka ini sesuai dengan perkiraan para ekonom dalam survei Reuters, setelah data Agustus direvisi turun dari kenaikan 0,5 persen.
Selain itu, Indeks Harga Personal Consumption Expenditures (PCE) naik 0,3 persensetelah meningkat 0,3 persen pada Agustus. Secara tahunan hingga September, indeks harga PCE meningkat 2,8 persen setelah naik 2,7 persen pada Agustus. Keduanya sesuai dengan proyeksi pasar.
Laporan terpisah dari University of Michigan’s Surveys of Consumers juga menunjukkan sentimen konsumen pada awal Desember membaik menjadi 53,3, melampaui proyeksi 52.
Pasar kini memperkirakan peluang 87,2 persen terjadinya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, berdasarkan CME FedWatch Tool, meskipun pertemuan tersebut diperkirakan akan diwarnai perbedaan pendapat terkait kekhawatiran inflasi yang masih bertahan. Ekspektasi pemangkasan suku bunga ini sebelumnya berada di bawah 30 persen dua pekan lalu, sebelum beberapa pejabat The Fed menyuarakan dukungan terhadap penurunan suku bunga.

“Investor menantikan pekan depan. Kita akan mendapat lebih banyak data ekonomi, tetapi semua perhatian akan tertuju pada pertemuan The Fed hari Rabu (10/12) dan saat ini kemungkinan The Fed memangkas suku bunga seperempat poin sangat tinggi,” ujar wakil presiden dan senior portfolio manager di Washington Trust Wealth Management, Michael Sheldon.
“Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apa yang akan mereka sampaikan setelah pertemuan dan apakah ada petunjuk mengenai arah kebijakan ke depan,” tambahnya.
Secara mingguan, S&P 500 naik 0,31 persen, Nasdaq menguat 0,91 persen, dan Dow bertambah 0,5 persen. Ketiga indeks mencatatkan kenaikan untuk pekan kedua berturut-turut.
Saham Warner Bros Discovery melesat 6,3 persen setelah Netflix sepakat membeli divisi TV, studio film, dan streaming perusahaan tersebut senilai USD 72 miliar, mengakhiri persaingan penawaran selama beberapa minggu. Saham Netflix ditutup turun 2,9 persen, sedangkan Paramount Skydance, salah satu penawar lain, merosot 9,8 persen.
Sektor komunikasi menjadi sektor berkinerja terbaik dari 11 sektor di S&P 500 dengan kenaikan hampir 1 persen dan mencetak rekor penutupan tertinggi.
Sebaliknya, indeks sektor kesehatan S&P 500 melemah setelah kelompok penasihat vaksin membatalkan rekomendasi lama yang menyarankan seluruh bayi di AS menerima vaksin hepatitis B saat lahir.
Saat ini indeks acuan S&P 500 berada sekitar 1 persen dari rekor tertingginya. Namun saham berkapitalisasi kecil mengalami reli kuat dalam dua pekan terakhir, dengan Russell 2000 naik 0,8 persen pekan ini setelah melejit 5,5 persen pekan sebelumnya, seiring ekspektasi kelompok saham ini akan sangat diuntungkan dari pemangkasan suku bunga.
“Semua bisnis berkualitas rendah, tidak menghasilkan laba, dan memiliki leverage tinggi menjadi saham dengan beta dan volatilitas tinggi, itulah yang berkinerja terbaik. Banyak dari itu terjadi karena suku bunga turun cukup signifikan dan ekspektasi tingkat suku bunga akan turun lebih jauh,” ucap portfolio manager di Argent Capital Management, Jed Ellerbroek.
Lebih lanjut, saham Ulta Beauty melonjak 12,7 persen setelah retailer kecantikan tersebut menaikkan proyeksi penjualan dan laba tahunannya.
Jumlah saham turun melebihi saham naik dengan rasio 1,01 banding 1 di NYSE dan 1,22 banding 1 di Nasdaq. S&P 500 mencatat 33 saham mencapai level tertinggi 52 minggu dan tujuh saham mencapai level terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 116 level tertinggi baru dan 61 level terendah baru.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 16,2 miliar saham, dibandingkan rata-rata 17,72 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari terakhir.