9 Saham Milik Hermanto Tanoko yang Melantai di Bursa Efek

Hermanto Tanoko merupakan pengusaha nasional yang dikenal luas berkat kiprahnya di berbagai sektor industri. Namanya banyak disorot publik setelah PT Avia Avian Tbk, perusahaan cat miliknya, sukses melantai di Bursa Efek Indonesia. Namun, bisnis Hermanto tidak hanya terbatas pada industri cat saja.

Melalui perusahaan induk TanCorp, ia membangun jaringan usaha yang mencakup manufaktur, konsumsi harian, properti, hingga ritel. Sejumlah perusahaan tersebut kemudian berkembang menjadi emiten terbuka. Berikut ini daftar saham milik Hermanto Tanoko yang tercatat di pasar modal Indonesia.

1. PT Avia Avian Tbk menjadi fondasi awal bisnis keluarga Tanoko

PT Avia Avian Tbk (AVIA) merupakan perusahaan cat yang menjadi cikal bakal kesuksesan Hermanto Tanoko. Usaha ini dirintis oleh ayahnya dari skala rumahan sebelum berkembang menjadi industri besar. Produk Avia Avian dikenal luas di pasar cat dekoratif dan industri. Dominasi tersebut menjadikan AVIA sebagai aset strategis utama TanCorp.

AVIA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 8 Desember 2021. Perusahaan melepas sebanyak 6,2 miliar saham dengan harga penawaran Rp930 per saham. Dari penawaran umum perdana ini, AVIA berhasil menghimpun dana sekitar Rp5,76 triliun. Dana tersebut digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan ekspansi bisnis.

2. PT Sariguna Primatirta Tbk memperkuat sektor konsumsi harian

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merupakan emiten TanCorp yang bergerak di bidang air minum dalam kemasan. Perusahaan ini memproduksi merek Cleo yang dikenal fokus pada kualitas air. CLEO masuk ke industri dengan tingkat persaingan tinggi. Namun, strategi diferensiasi produk membuat perusahaan mampu bertahan dan berkembang.

CLEO mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Mei 2017. Dalam IPO tersebut, perusahaan melepas 450 juta saham dengan harga Rp115 per saham. Dari aksi korporasi ini, CLEO memperoleh dana sekitar Rp51,75 miliar. Dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas distribusi nasional.

3. PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk mengembangkan bisnis properti

PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) menjadi kendaraan Hermanto Tanoko di sektor properti. Perusahaan ini dikenal dengan nama Tanrise Property. Fokus utamanya adalah pengembangan dan pengelolaan real estate terpadu. RISE memiliki portofolio lahan yang luas sebagai dasar ekspansi bisnis.

RISE melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2008. Perusahaan melepas 1,5 miliar saham dengan harga penawaran Rp163 per saham. Dari IPO tersebut, RISE memperoleh dana segar sekitar Rp244,50 miliar. Dana ini digunakan untuk pengembangan proyek dan penguatan bank tanah.

4. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk memperluas bisnis material bangunan

PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) bergerak di industri keramik lantai dan dinding. Produk perusahaan ini dipasarkan dengan merek Kaisar Ceramics. Pabriknya berlokasi di Karawang, Jawa Barat, yang menjadi kawasan industri strategis. CAKK berperan penting dalam ekosistem bahan bangunan TanCorp.

CAKK mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 31 Oktober 2018. Perusahaan melepas 300 juta saham dengan harga Rp168 per saham. Dari IPO tersebut, CAKK mengantongi dana sekitar Rp50,40 miliar. Dana ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional.

5. PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk menguasai ritel bahan bangunan

PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) bergerak di bidang ritel bahan bangunan modern. Perusahaan ini mengoperasikan jaringan supermarket Depo Bangunan di berbagai kota. Konsep ritel modern memudahkan konsumen dalam berbelanja kebutuhan konstruksi. Hingga kini, DEPO terus memperluas jaringan gerainya.

DEPO resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 25 November 2021. Perusahaan melepas 1,02 miliar saham dengan harga Rp482 per saham. Dari IPO tersebut, DEPO menghimpun dana sekitar Rp493 miliar. Dana ini digunakan untuk ekspansi gerai dan penguatan sistem logistik.

6. PT Mega Perintis Tbk fokus pada ritel fesyen pria

PT Mega Perintis Tbk (ZONE) menjadi representasi TanCorp di sektor fesyen dan aksesori. Perusahaan ini mengelola merek Manzone, Ollo, dan MOC. Target pasarnya adalah segmen pria urban di Indonesia. Strategi bisnisnya berfokus pada ekspansi jaringan ritel.

ZONE mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 12 Desember 2018. Perusahaan melepas 197 juta saham dengan harga Rp298 per saham. Dari IPO tersebut, ZONE memperoleh dana sekitar Rp58,70 miliar. Dana ini dimanfaatkan untuk pengembangan merek dan pembukaan gerai baru.

7. PT Penta Valent Tbk memperkuat distribusi produk kesehatan

PT Penta Valent Tbk (PEVE) bergerak sebagai distributor produk farmasi dan alat kesehatan. Perusahaan ini juga menyalurkan kosmetik, suplemen, dan produk konsumen lainnya. Jaringan distribusinya mencakup puluhan cabang di Indonesia. Produk PEVE disalurkan ke apotek dan rumah sakit.

PEVE melantai di Bursa Efek Indonesia pada 24 Januari 2023. Perusahaan melepas 353 juta saham dengan harga penawaran Rp149 per saham. Dari IPO tersebut, PEVE mengantongi dana sekitar Rp52,61 miliar. Dana ini digunakan untuk memperkuat infrastruktur distribusi nasional.

8. PT Superior Prima Sukses Tbk memperluas lini material konstruksi

PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) bergerak di bidang produksi bata ringan dan semen mortar. Produk-produknya dipasarkan dengan merek Blesscon dan Superiore Block. Perusahaan ini menyasar pasar konstruksi nasional yang terus tumbuh. BLES menjadi bagian dari ekosistem bahan bangunan TanCorp.

BLES melantai di Bursa Efek Indonesia pada Juli 2024. Perusahaan melepas 1,31 miliar saham dengan harga Rp183 per saham. Dari IPO tersebut, BLES memperoleh dana sekitar Rp240 miliar. Meski PT Tancorp Investama memiliki sebagian saham, Hermanto Tanoko tidak tercatat sebagai penerima manfaat akhir.

9. PT Merry Riana Edukasi Tbk memperluas bisnis ke sektor pendidikan

PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Perusahaan ini dikenal melalui berbagai program pelatihan motivasi, kepemimpinan, dan pengembangan diri. Fokus utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda dan profesional. Kehadiran MERI memperlihatkan diversifikasi bisnis TanCorp ke sektor berbasis pengetahuan.

MERI menyediakan berbagai layanan pendidikan, mulai dari seminar, pelatihan korporasi, hingga program pembelajaran berkelanjutan. Perusahaan ini memanfaatkan platform daring dan luring untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Model bisnis tersebut membuat MERI mampu beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar pendidikan. Melalui pendekatan ini, MERI berupaya menciptakan dampak jangka panjang di bidang pengembangan manusia.

Deretan saham milik Hermanto Tanoko menunjukkan strategi diversifikasi bisnis yang terstruktur dan berkelanjutan. Melalui TanCorp, ia membangun portofolio usaha lintas sektor yang saling terintegrasi. Kehadiran perusahaan-perusahaan tersebut di Bursa Efek Indonesia memperlihatkan peran pasar modal dalam mendukung ekspansi bisnis nasional.

Harta Kekayaan Hermanto Tanoko, Crazy Rich yang Lahir di Kandang Ayam Pemilik Cat Avian, Hermanto Tanoko Jadi Orang Terkaya ke-2 Indonesia Hermanto Tanoko: Hanya Boleh 2 Anggota Keluarga di Satu Perusahaan