Prospek cerah IHSG di 2026, simak kata analis

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun 2026 diproyeksi makin berkilau. Bahkan, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 9.000 sampai 10.000 untuk 2026.

Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan, target tersebut masih masuk akal selama ditopang kombinasi katalis makro yang kuat, terutama arah suku bunga dan pemulihan konsumsi.

“Proyeksi IHSG ke 9.000-10.000 masih make sense, dengan catatan didukung penurunan suku bunga BI maupun The Fed sesuai ekspektasi. Selain itu konsumsi domestik dan daya beli juga harus kembali solid,” ujar Miftahul kepada Kontan, Kamis (4/12/2025).

Menurutnya, sejumlah sektor berpotensi menjadi motor utama pada 2026. Perbankan, consumer staple, telekomunikasi, dan kesehatan dinilai sebagai kelompok dengan dukungan fundamental paling kuat.

Rupiah Menguat 0,16% ke Rp 16.648 per Dolar AS Dalam Sepekan, Ini Sentimennya

“Keempat sektor ini menikmati kombinasi likuiditas yang lebih longgar, belanja rumah tangga yang pulih, hingga belanja modal perusahaan yang mulai meningkat lagi,” jelasnya.

Dari sisi emiten, Kiwoom menilai sejumlah saham unggulan masih memiliki ruang valuasi yang menarik seiring proyeksi perbaikan kinerja.

“BBCA, BMRI, TLKM, MIKA, CMRY, MYOR, dan WIIM masih punya potensi kenaikan valuasi karena tren kinerjanya menunjukkan perbaikan,” kata dia.

Meski prospeknya positif, Miftahul mengingatkan bahwa risiko eksternal tetap perlu dicermati. Volatilitas rupiah, perlambatan ekonomi global, aliran dana asing yang mudah berubah arah, hingga potensi berlanjutnya tensi dagang global disebut bisa menahan laju pasar.

“Risiko-risiko tersebut bisa muncul terutama di awal tahun depan,” tegasnya.