Menimbang peluang cuan saham unggas JPFA vs CPIN di tahun kuda api 2026

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Investor pemegang saham JPFA dan CPIN sejak awal 2025 sama-sama cuan. Bedanya, kenaikan harga saham JPFA sejak awal tahun jauh melampaui CPIN.

Pada penutupan perdagangan Jumat (5/12/2025), JPFA naik 0,38% ke Rp2.640, mencerminkan return 36,08% year to date (YtD). Sedangkan, CPIN menguat 0,21% ke Rp4.770, mencerminkan return sebesar 0,21% YtD.

Menilik fundamental, kedua emiten sebenarnya sama-sama menorehkan kinerja keuangan yang solid. Per akhir September 2025, laba bersih dan pendapatan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) masing-masing naik 15% year on year (YoY) dan 4,04% YoY. Sementara CPIN membukukan kenaikan masing-masing 40,1% YoY dan 1,8% YoY. Hal ini mencerminkan kedua emiten punya profit margin yang tinggi.

: Gerak Saham Emiten Ayam (CPIN, JPFA Cs) Kala Danantara Bersiap Investasi Rp20 Triliun

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi menjelaskan bahwa perbedaan kinerja saham terutama dipengaruhi oleh persepsi pasar terhadap valuasi dan kecepatan pemulihan earnings masing-masing emiten.

“JPFA yang naik hampir 40% YtD diperdagangkan pada forward P/E hanya 8–9 kali, jauh di bawah CPIN yang berada di kisaran 15 kali, sehingga investor lebih responsif terhadap momentum pemulihan laba yang eksplosif di kuartal III/2025,” ujarnya pada Bisnis, Jumat (5/12/2025).

: : Adu Taji Kinerja Emiten Unggas: JPFA, CPIN Cs Siapa Paling Cuan?

Charoen Pokphand Indonesia Tbk – TradingView

Faktor pembeda berikutnya ialah volatilitas laba JPFA yang lebih tinggi membuatnya lebih sensitif terhadap siklus pemulihan harga ayam, sehingga re-rating pasar terjadi lebih cepat. Sebaliknya, CPIN yang dikenal sebagai quality defensive leader cenderung diperlakukan pasar sebagai saham stabil dengan valuasi premium, sehingga kenaikan harga sahamnya lebih gradual.

Menilik prospek kedua saham tersebut di tahun kuda api 2026, Imam menilai ruang kenaikan JPFA masih terbuka terutama, jika siklus harga ayam tetap kuat pada semester pertama 2026 dan input cost terkendali. Dengan valuasi yang masih berada di bawah rata-rata historis, katalis earnings tambahan dapat mendorong ekspansi P/E lebih lanjut.

: : Laba Charoen Pokphand (CPIN) Melesat 41% jadi Rp3,36 Triliun per Kuartal III/2025

Sementara itu, untuk saham CPIN menurutnya berpotensi outperform dalam jangka menengah, karena profil kas yang terus menguat, margin yang makin ekspansif, serta risiko operasional yang lebih rendah.

“Investor yang mencari momentum jangka pendek cenderung memilih JPFA, sementara investor yang mengejar stabilitas dan kualitas fundamental kemungkinan akan beralih ke CPIN sebagai compounder untuk 2026,” pungkasnya.

Japfa Comfeed Indonesia Tbk. – TradingView

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.