Saham Sentul City (BKSL) melejit di tengah rencana pengembangan Biotown

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Saham PT Sentul City Tbk. (BKSL) mencatatkan reli beruntun di tengah rencana pengembangan Biotown, sebuah kawasan terpadu yang ditargetkan menjadi kota kesehatan pertama di Indonesia. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten properti tersebut mencatat kenaikan sebesar 25,35% selama sepekan dan parkir di level Rp178 hingga pukul 14.25 WIB pada perdagangan Kamis (4/12/2025).  

Jika ditarik lebih jauh, saham BKSL bahkan sudah meningkat 63,30% dalam 6 bulan terakhir dan melejit 150,70% sejak awal tahun (year to date/YtD).  

Kenaikan ini lantas menyita perhatian BEI. Melalui surat bernomor S-13607/BEI.PP1/12-2025 pada 3 Desember 2025, Bursa meminta penjelasan kepada manajemen atas volatilitas transaksi saham perseroan. 

Direktur Sentul City Tjetje Muljanto menyatakan tidak ada informasi atau fakta material yang memengaruhi nilai efek perseroan ataupun keputusan investasi. 

“Perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa,” ujarnya dalam keterbukaan informasi hari ini. 

Dalam perkembangan sebelumnya, BKSL menginformasikan tengah menyiapkan pengembangan Biotown. Proyek tersebut merupakan sebuah kawasan terpadu yang ditargetkan menjadi kota kesehatan pertama di Indonesia. 

: Mirae Asset Sekuritas Proyeksikan IHSG Sentuh Level 10.500 pada 2026

Presiden Direktur Sentul City, Hiramsyah Sambudhy Thaib, mengatakan proyek ini akan menjadi ekosistem kesehatan komprehensif berbasis lima pilar utama, yakni medical services, care, pharmaceutical, science, dan devices

Menurutnya, pengembangan Biotown sekaligus menjadi wujud komitmen perseroan dalam mendukung agenda pembangunan nasional.

Selain itu, konsep dan fokus kawasan ini selaras dengan empat sektor program prioritas pemerintah, yaitu properti dan industri, khususnya smartgreen industry, sektor kesehatan, digital infrastruktur, dan energi terbarukan.

“Sejalan dengan hal tersebut, Biotown juga tengah diusulkan sebagai kawasan ekonomi khusus [KEK],” tuturnya kepada Bisnis pada Rabu (15/11/2025). 

Hiramsyah menjelaskan bahwa usulan tersebut agar Biotown dapat memberikan dampak lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi, sekaligus meningkatkan daya saing industri kesehatan nasional.  

“Saat ini, perseroan sedang menyusun rencana kerja dan business plan Biotown bersama konsultan internasional dari China, sekaligus mempersiapkan dokumen proposal pengajuan status KEK,” ucapnya.

Hingga kuartal III/2025, BKSL membukukan pendapatan sebesar Rp836,97 miliar sepanjang Januari—September 2025. Capaian itu tumbuh 96,28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Seiring peningkatan pendapatan, laba tahun berjalan BKSL juga melonjak 186,22% year-on-year (YoY) dari Rp25,9 miliar menjadi Rp74,15 miliar. 

Sentul City Tbk. – TradingView  

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.