Agung Podomoro (APLN) jual 100% saham Sofitel Bali Ubud

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Emiten pengembang properti, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) menjual 100% saham di dalam PT Karya Pratama Propertindo kepada PT Puri Dibya Property dan PT Hartons Property Development. 

Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land Noer Indradjaja dan Direktur APLN Paul Christian menyampaikan perseroan menjual seluruh saham milik perseroan dan PT Kencana Unggul Sukses (KUS) dalam PT Karya Pratama Propertindo. Penandatanganan dokumen jual beli dilakukan pada Kamis, 11 Desember 2025. 

Saham PT Karya Pratama Propertindo dijual dan dialihkan kepada PT Puri Dibya Property dan PT Hartons Property Development selaku para pembeli.

Merujuk laporan keuangan APLN per 30 September 2025, PT Karya Pratama Propertindo merupakan pemilik dan pengelola hotel Sofitel Bali Ubud Resort and Spa. Jumlah aset PT Karya Pratama Propertindo sebelum eliminasi mencapai Rp301,93 miliar per kuartal III/2025. 

“Transaksi memiliki dampak positif terhadap kegiatan operasional dan kondisi finansial perseroan di mana secara keuangan akan menambah posisi kas perseroan untuk mendukung operasional dan pengembangan usaha perseroan serta akan mengurangi beban utang perseroan,” kata Noer dan Paul dalam keterbukaan informasi, Kamis (11/12/2025).

: Strategi INTA Pacu Pendapatan 2026 & Divestasi Aset

Pada awal 2025, Direktur Utama Agung Podomoro Land, Bacelius Ruru mengatakan bahwa sebagai perusahaan properti, salah satu obyektif APLN adalah menciptakan nilai atas aset-aset yang dibangun. Jika nilai atau value meningkat, perseroan tidak segan melakukan penjualan yang hasilnya bakal digunakan untuk modal memulai proyek baru.

“Inilah yang sebenarnya kami lakukan sejak tahun 2017 dengan menjual beberapa aset baik mal, hotel maupun tanah,” ujarnya dalam wawancara terbatas, Rabu (19/2/2025).

Selama periode 2017 – 2024, total terdapat 7 aset hotel, mal, dan tanah yang telah dijual APLN dengan nilai sekitar Rp14 triliun. Sebagian besar hasil penjualan digunakan untuk membiayai proyek ataupun membayar kewajiban utang.

Bacelius Ruru atau biasa disapa Lius menuturkan, proyek yang dibangun APLN antara lain Podomoro Park (Bandung), Parkland Podomoro (Karawang), hingga Bukit Podomoro Jakarta. Adapun, kewajiban yang dilunasi sekitar Rp4 triliun.

Dia menyatakan strategi penjualan tidak membuat aset APLN turun signifikan. Sebagai gambaran, total aset perusahaan tercatat Rp28,79 triliun pada 2017. Namun, hingga kuartal III/2024, total aset perusahaan masih mencapai Rp27,14 triliun.