
Ussindonesia.co.id JAKARTA. Pasar obligasi pemerintah Indonesia tetap menjadi salah satu yang paling tangguh di Asia, meski menghadapi tekanan global. Likuiditas domestik yang stabil dan permintaan kuat dari bank, asuransi, serta dana pensiun membuat pasar ini tetap solid.
Akuntino Mandhany, Fixed Income Portfolio Manager PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia (AllianzGI Indonesia), menilai kekuatan pasar obligasi Indonesia berasal dari kombinasi faktor domestik yang sehat. Meski investor asing sempat mencatat arus keluar bersih beberapa bulan terakhir, fondasi domestik yang kokoh menjaga stabilitas pasar.
“Fundamental makro Indonesia solid, inflasi terjaga, dan kebijakan fiskal memperkuat kepercayaan investor, sehingga rupiah tetap stabil di tengah volatilitas global,” ujar Akuntino, dalam keterangannya, Rabu (27/11/2025).
Danantara Berencana Untuk Terbitkan Obligasi Global
Ia menambahkan, Indonesia menawarkan prospek menarik bagi investor obligasi, seiring memasuki tahap akhir siklus suku bunga global. Valuasi di seluruh tenor masih menarik, dengan imbal hasil yang memberikan premi risiko sehat.
AllianzGI menyebut obligasi Indonesia menjadi opsi diversifikasi yang menarik bagi portofolio regional maupun global, didukung oleh stabilitas dan visibilitas makro yang membaik.
Dari perspektif global, mereka menilai pasar obligasi internasional mulai memasuki fase penuh peluang seiring perubahan arah kebijakan bank sentral utama The fed telah memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 3,75–4%, sementara Bank Sentral Eropa mempertahankan 2% dengan sikap netral. Bank of England, meski menghadapi inflasi sekitar 4%, disebut masih membuka peluang pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun.
Penguatan Yield AS Dorong Outflow Asing di SBN Meningkat
AllianzGI mempertahankan preferensi pada eksposur yield-curve steepening di AS dan lebih memilih tenor pendek hingga menengah, mengingat ketidakseimbangan fiskal yang memberi tekanan pada obligasi jangka panjang.
Di pasar kredit global, mereka melihat siklus akhir ditandai meningkatnya kebangkrutan perusahaan dan volatilitas bank regional AS, namun menilai risiko sistemik masih terkendali dan pasar kredit publik tetap sehat meski valuasi ketat.
AllianzGI menekankan pentingnya diversifikasi portofolio di tengah risiko konsentrasi aset AS, dengan portofolio global yang terdiversifikasi, aktif dikelola, dan berkualitas tinggi menjadi kunci menjaga pendapatan yang resilien.