Asing net buy Rp 2,48 T sepekan: borong saham BBRI, BUMI dan CDIA, DSSA pemberat

Arus dana asing kembali masuk ke pasar saham domestik sepanjang periode 1–5 Desember 2025. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan net buy Rp 2,48 triliun, melonjak signifikan dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya Rp 149 miliar. 

Masuknya modal asing ini turut menopang penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 1,46% ke level 8.632,76. Penguatan terjadi meskipun aktivitas perdagangan cenderung melandai, dengan rata-rata nilai transaksi harian turun. 

Merujuk data BEI transaksi harian turun 29,61% menjadi Rp 21,34 triliun dan volume susut 8,12% menjadi 46,39 miliar saham. Hingga akhir pekan, kapitalisasi pasar tetap meningkat 1,39% menjadi Rp 15.844 triliun.

Aksi beli investor asing banyak mengalir ke saham-saham berkapitalisasi besar dan sektor energi. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi yang paling banyak diburu dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,75 triliun, diikuti oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai Rp 4,08 triliun. 

Baca juga:

  • Aliran Modal Asing Masuk Rp 14 T Pekan Pertama Desember, Borong Saham Rp 2,1 T
  • Harga Emas Hari Ini 7 Desember 2025, Galeri24 dan UBS Pegadaian Naik atau Turun?
  • Korban Meninggal Bencana Sumatra Bertambah Jadi 916, Mengungsi 799 Ribu Jiwa

Saham lain yang juga banyak diborong adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang mencatat transaksi Rp 3,85 triliun dalam sepekan. Selain itu, saham perbankan besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan emiten energi PT Darma Henwa Tbk (DEWA) juga masuk daftar lima besar saham dengan nilai transaksi terbesar. 

Dari sisi volume, saham PT Sentul City Tbk (BKSL) memimpin dengan transaksi 18,9 miliar saham, disusul BUMI sebanyak 16,7 miliar saham. Ada pula saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sekitar 14 miliar saham yang mencerminkan tingginya minat investor terhadap saham berlikuiditas besar.

Di tengah dominasi aksi beli tersebut, beberapa saham justru memberikan tekanan terhadap pergerakan IHSG. Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjadi pemberat terbesar setelah turun 7,16%, menyeret indeks sebesar 28,88 poin sepanjang pekan. 

Tekanan juga datang dari saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) yang mengurangi 7,82 poin dari IHSG, serta PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang masing-masing memberikan kontribusi negatif terhadap indeks.

Meski demikian, indeks tetap ditopang oleh penguatan sejumlah emiten besar. Saham PT MD Pictures Tbk (FILM) menjadi kontributor positif terbesar dengan menyumbang 25,38 poin setelah harga sahamnya melesat 38,8% dalam sepekan. Kenaikan signifikan juga tercatat pada saham PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA). 

Saham lain yang turut menopang IHSG adalah saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), dan PT United Tractors Tbk (UNTR), yang bersama-sama mengangkat IHSG melalui penguatan harga masing-masing saham. Melihat pergerakan tersebut, minat beli asing diperkirakan masih menjadi katalis penting bagi IHSG pada pekan mendatang.