
Ussindonesia.co.id Pasar kripto mengalami tekanan, seiring meningkatnya sikap risk-off investor global. Bitcoin (BTC) kembali menguji level US$ 86.000, sementara Ether (ETH) turun ke kisaran US$ 2.900.
Melansir data Coinmarketcap Selasa (16/12/2025) pukul 09.35 WIB, harga Bitcoin dikisaran US$ 86.109 atau turun 3,97% dalam 24 jam terakhir dan ETH di US$ 2.959 atau turun 5,60%.
Mengutip Cointelegraph, koreksi ini dipicu oleh kombinasi sentimen makroekonomi Amerika Serikat (AS) yang memburuk, kekhawatiran gelembung investasi kecerdasan buatan (AI), serta perubahan ekspektasi pasar terkait kandidat Ketua Federal Reserve (The Fed) berikutnya.
Komisaris dan Direksi Mundur, Geoprima Solusi (GPSO) Bakal Gelar RUPSLB
Pelaku pasar menjadi lebih berhati-hati setelah survei terbaru menunjukkan kondisi ekonomi AS yang melemah.
Selain itu, spekulasi mengenai arah kebijakan moneter ikut meningkat menyusul dinamika internal pemerintahan Presiden Donald Trump dalam menentukan pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Fed.
Ketahanan imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor lima tahun, yang bertahan setelah menyentuh level terendah 98,64 pekan lalu, mengindikasikan investor mencari perlindungan terhadap risiko inflasi.
Hal ini terjadi meskipun The Fed telah memangkas suku bunga. Tekanan fiskal juga meningkat setelah disahkannya One Big Beautiful Bill Act yang memperpanjang insentif pajak dan menaikkan batas utang AS sebesar US$ 5 triliun, diperberat oleh kebijakan The Fed yang memperluas neraca hingga US$ 40 miliar per bulan.
IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed Hingga 318,69 Kali
Dari sisi konsumsi, sentimen juga cenderung negatif. Survei CNBC menunjukkan 41% warga AS berencana mengurangi belanja liburan tahun ini, naik dari 35% pada 2024.
Sebanyak 61% responden menyebutkan masalah keterjangkauan akibat stagnasi upah di tengah kenaikan harga.
Pasar kini menanti rilis data penjualan ritel AS Oktober serta laporan nonfarm payrolls November yang dijadwalkan terbit Selasa.
Tekanan tambahan datang dari tingginya leverage di pasar kripto. Open interest kontrak berjangka tercatat mencapai US$ 135 miliar.
Dalam 24 jam terakhir, posisi beli (long) leveraged senilai lebih dari US$ 527 juta terlikuidasi, memicu kekhawatiran akan potensi penurunan lanjutan.
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (16/12): Tak Bergerak di Rp 2.464.000 Per Gram
Pelemahan sektor AI juga mendorong investor meningkatkan posisi kas dan keluar dari aset berisiko, termasuk kripto.
Hedge fund raksasa Bridgewater Associates, dikutip Reuters, memperingatkan bahwa ketergantungan perusahaan teknologi terhadap pembiayaan utang untuk investasi AI telah memasuki fase berbahaya.
Co-Chief Investment Officer Bridgewater, Greg Jensen, menilai terdapat probabilitas yang cukup besar bahwa pasar akan segera menghadapi gelembung (bubble).
Di pasar derivatif kripto, permintaan leverage untuk posisi jual (short) melonjak, terutama di bursa Bybit, sehingga funding rate tahunan turun ke wilayah negatif. Kondisi ini membuat posisi beli justru menerima pembayaran untuk mempertahankan leverage-nya.
Namun, situasi tersebut dinilai tidak akan bertahan lama karena peluang arbitrase biasanya segera dimanfaatkan.
Soho Global (SOHO) Perpanjang Fasilitas Kredit dari BNI Senilai Rp 750 Miliar
Sejak kejatuhan pasar pada 10 Oktober, likuiditas pasar juga tercatat semakin ketat, dengan sejumlah market maker diperkirakan mengalami kerugian besar.
Sementara itu, pelemahan pasar saham AS pada Senin juga dikaitkan dengan menurunnya peluang Kevin Hassett untuk menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed.
CNBC melaporkan lingkaran dalam Trump mendorong kandidat yang dinilai lebih independen. Trump sendiri menyebut Kevin Warsh sebagai kandidat potensial, yang sempat meredakan kekhawatiran pasar terhadap stabilitas dolar AS.
Indeks dolar AS (DXY) menemukan level dukungan di kisaran 98 setelah melemah selama empat pekan berturut-turut.
Stabilitas ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah AS menghindari resesi. Namun, penguatan dolar justru menjadi sentimen negatif bagi aset alternatif seperti kripto.
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.670 Per Dolar AS Hari Ini (16/12), Asia Bervariasi
Bitcoin dan Ether kerap dipandang sebagai bagian dari sistem keuangan alternatif. Namun, ketika dolar AS menguat, minat terhadap aset lindung nilai alternatif cenderung menurun.
Dengan kombinasi leverage yang berlebihan dan ketidakpastian makroekonomi global, tekanan terhadap harga kripto diperkirakan masih akan berlanjut dalam waktu dekat.