BRPT, DSSA, hingga TLKM Jadi Pendorong IHSG Tembus Rekor 8.051

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan ketiga September 2025 di level rekor tertinggi 8.051,118. Sejumlah saham unggulan menjadi motor penggerak penguatan indeks, seperti BRPT, DSSA dan TLKM.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) tercatat sebagai kontributor terbesar, menyumbang 45,95 poin terhadap penguatan IHSG setelah harganya melonjak 32,74% dalam sepekan.

Selain itu, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) memberikan kontribusi 45,23 poin, didukung kenaikan harga 11,53%. Saham PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) turut menjadi motor penggerak dengan kontribusi 33,96 poin berkat lonjakan harga 96,47%.

Dari sektor telekomunikasi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menambah 14,81 poin ke IHSG, sedangkan emiten bank pelat merah yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memberikan kontribusi 11,53 poin.

 Saham lain yang ikut menopang indeks adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) yang masing-masing menyumbang lebih dari 6 poin.

Di sisi lain, beberapa saham berkapitalisasi jumbo justru menjadi penekan IHSG. Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menjadi penekan atau laggard terbesar dengan kontribusi negatif 15,66 poin akibat penurunan harga 6,12%.

 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga membebani IHSG dengan pelemahan masing-masing sebesar 12,25 poin dan 8,92 poin.  Menyusul, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) turut menekan indeks dengan kontribusi negatif lebih dari 6 poin.

Namun dengan capaian ini, IHSG berhasil menorehkan rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah, melampaui posisi sebelumnya di 8.025,179 pada Rabu (16/9/2025).

Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan bahwa capaian indeks komposit tersebut mencerminkan semakin kuatnya optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia di tengah ketidakpastian global. 

 “Rangkaian rekor ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan investor, sekaligus menegaskan peran kebijakan strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional,” ucapnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (20/9/2025).

 Menurutnya, dukungan pemangku kepentingan juga berkontribusi dalam menciptakan sentimen positif. Hal itu memperkuat aliran dana domestik yang menopang reli IHSG, meskipun investor asing masih mencatatkan jual bersih secara tahun berjalan.

 

___________________

 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.