Eksportir Sarang Burung Walet, Abadi Lestari (RLCO) Banderol Harga IPO Rp168 per Saham

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Calon emiten perusahaan eksportir sarang burung walet, PT Abadi Lestari Indonesia Tbk. menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp168 per saham atau batas atas dari haga penawaran awal (bookbuilding).

Saat bookbuilding dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), Abadi Lestari Indonesia menawarkan harga saham di rentang Rp150-Rp168 per saham. 

Melansir prospektus ringkas yang dipublikasikan Senin (1/12/2025), perusahaan yang memiliki usaha utama berupa pembibitan dan budidaya burung walet itu menetapkan harga penawaran IPO sebesar Rp168 per saham. 

“Jumlah dana yang dihimpun melalui penawaran umum ini adalah sebanyak-banyaknya Rp105 miliar,” tulis manajemen, dikutip Senin (1/12/2025). 

Dalam IPO, calon emiten yang bakal menggunakan kode saham RLCO itu akan menerbitkan sebanyak 625 juta saham dengan nilai nominal Rp50 per saham. Jumlahi tu setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan setelah IPO. 

Periode penawaran umum saham RLCO dimulai pada 2 Desember—4 Desember 2025. Selanjutnya, penjatahan saham akan dilaksanakan pada 4 Desember 2025, distribusi saham pada 5 Desember 2025, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 8 Desember 2025. 

Nantinya, seluruh dana yang dihimpun perseroan dalam aksi ini akan dialokasikan untuk membeli sarang burung walet sebagai modal kerja. Sebesar 56,33% bakal dialokasikan untuk pemenuhan modal kerja RLCO dalam rencana pembelian sarang burung walet. 

Sementara itu, sebesar 43,67% bakal dialokasikan kepada PT Realfood Winta Asia (RWA) sebagai penyertaan modal untuk melakukan pembelian sarang burung walet. Abadi Lestari Indonesia menggenggam 93,75% saham RWA.

: Semarak IPO Desember, Menunggu 13 Kejutan Bersama SUPA

Perusahaan ini berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur dan telah didirikan sejak 2014. Sejak saat itu, RLCO telah melakukan ekspor terhadap sarang burung walet sebagai lini usaha utamanya. Di pasar internasional, produk RLCO telah menembus pasar China, Hong Kong, hingga AS.

Di sisi operasional, Abadi Lestari Indonesia memiliki kapasitas produksi untuk sarang burung walet mencapai 32 ton per Mei 2025. Selain itu, RLCO juga memiliki kapasitas produksi 5,40 juta unit consumer goods jar, 2,52 juta unit produksi jelly, dan 1,29 juta unit kapasitas produksi powder yang dijalankan oleh anak usaha.

Beberapa portofolio perseroan antara lain minuman sarang burung walet, kaldu ayam, suplemen kolagen, dan nutrisi berbasis protein.

“Perseroan tumbuh dari eksportir sarang burung walet menjadi salah satu pemimpin kesehatan konsumen di Indonesia. Menyelaraskan diri dengan perubahan preferensi konsumen dan kebutuhan kesehatan, perseroan bertransformasi dari ekspor bahan mentah menjadi produsen untuk produk Superfood melalui anak usaha,” kata manajemen dalam prospektusnya.