KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) secara resmi angkat bicara mengenai desas-desus yang beredar kencang di media massa, menyangkal kabar rencana akuisisi saham GZCO oleh PT Energi Melayani Negeri. Perusahaan yang terafiliasi dengan nama Happy Hapsoro ini disebut-sebut sebagai calon pengakuisisi, namun GZCO melalui Corporate Secretary-nya, Liviana, menegaskan bahwa tidak ada komunikasi maupun pembahasan resmi yang terjadi.
Liviana lebih lanjut menjelaskan bahwa, hingga saat ini, tidak ada informasi, komunikasi, apalagi pembahasan resmi antara GZCO dan PT Energi Melayani Negeri, atau pihak lain yang mewakilinya, terkait dugaan rencana akuisisi saham tersebut. Perusahaan memahami betul bahwa kabar semacam ini dapat memicu beragam persepsi dan spekulasi di pasar modal, sehingga GZCO merasa perlu untuk memberikan klarifikasi tegas guna menjaga stabilitas dan kepercayaan investor.
Oleh karena itu, GZCO menekankan komitmennya untuk selalu menyampaikan setiap informasi resmi yang bersifat material kepada publik melalui mekanisme keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini sesuai dengan amanat POJK nomor 31/POJK.04/2015 tentang keterbukaan atas informasi atau fakta material oleh emiten atau perusahaan publik. Perseroan juga menegaskan dedikasinya untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penyampaian informasi kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan, seraya berjanji akan segera memberikan informasi tambahan apabila di kemudian hari terdapat perkembangan baru terkait hal tersebut, sebagaimana disampaikan Liviana dalam keterangan resminya pada Jumat (17/10/2025) lalu.
Meskipun ada bantahan resmi, pergerakan harga saham GZCO di pasar modal menunjukkan dinamika yang menarik. Pada penutupan perdagangan Jumat (17/10) lalu, harga saham GZCO memang berada di level Rp 366 per saham, mencatat pelemahan 7,11% dibandingkan perdagangan sebelumnya. Namun, perlu dicatat bahwa rumor yang beredar sebelumnya telah memicu antusiasme pasar, terbukti dari akumulasi kenaikan signifikan sebesar 69,44% dalam sepekan perdagangan dan lonjakan fantastis 223,89% sejak awal tahun 2025. Angka-angka ini mengindikasikan bahwa spekulasi pasar memiliki dampak kuat terhadap valuasinya, terlepas dari konfirmasi resmi perusahaan.