
Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Harga buyback emas Antam telah menguat lebih dari 60% periode berjalan tahun ini hingga Rabu (19/11/2025).
Berdasarkan data Logam Mulia, harga buyback emas Antam naik Rp21.000 ke Rp2.204.000. Posisi itu mencerminkan kenaikan 61,46% untuk periode berjalan 2025.
Kendati demikian, harga buyback emas Antam masih terpaut dari rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di Rp2.336.000 pada 21 Oktober 2025.
Untuk diketahui, harga buyback emas Antam merupakan acuan pembelian kembali emas Antam ukuran 1 gram oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM). Pergerakan sejalan dengan harga emas di pasar global.
Buyback emas merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, logam batangan, maupun perhiasan. Biasanya, harga yang dibanderol lebih rendah dari harga jual saat itu.
Kendati demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan apabila terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback.
: : Ramalan Terbaru Nasib Harga Emas Usai Penurunan Bertubi-tubi
Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, harga menguat tipis pada awal perdagangan pagi ini, Rabu (19/11/2025), setelah rebound dari level terendah dalam sepekan pada perdagangan sesi sebelumnya.
: : Pergerakan Harga Emas Hari Ini Rabu, 19 November 2025 di Pasar Dunia
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot menguat 0,16% atau 6,67 poin ke level US$4.073,91 per troy ounce pada pukul 07.09 WIB, setara Rp2,17 juta per gram.
Sementara itu, harga emas berjangka Comex AS untuk kontrak Desember 2025 terpantau menguat 0,24% atau 9,6 poin ke level US$4.076,1 per troy ounce.
Harga emas sebelumnya rebound ditopang oleh data ketenagakerjaan AS yang melemah dan meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember 2025.
Data yang dirilis pada Selasa (18/11/2025) waktu setempat menunjukkan jumlah warga AS yang menerima tunjangan pengangguran mencapai level tertinggi dalam dua bulan pada pertengahan Oktober, dengan klaim lanjutan naik menjadi 1,9 juta pada pekan yang berakhir 18 Oktober 2025.
“[Data tersebut] sedikit meningkatkan harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga Desember. Ini membantu emas dan perak yang berusaha memutus tren penurunan tiga hari,” ujar analis dan trader logam independen Tai Wong, seperti dikutip Reuters.
Pelaku pasar kini memperkirakan peluang sekitar 50% untuk pemangkasan suku bunga dalam pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada 9—10 Desember, naik dari 46% pada awal sesi, meski masih lebih rendah dibandingkan proyeksi 67% pada pekan lalu, menurut alat pemantau FedWatch milik CME Group.