Harga buyback emas Antam naik 70,25% hingga Selasa (16/12)

Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Harga buyback emas Antam telah mengalami kenaikan lebih dari 70,25% untuk periode berjalan 2025.

Berdasarkan data Logam Mulia Selasa (16/12/2025), harga buyback emas Antam tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Harga acuan pembelian kembali oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) itu dibanderol sama dengan hari sebelumnya di Rp2.324.000.

: Harga Emas Antam Hari Ini (16/12), Paling Murah Rp1,28 Juta

Kendati demikian, posisi itu mencerminkan kenaikan 70,25% untuk periode berjalan tahun ini. Tercatat, harga buyback emas Antam masih dibanderol Rp1.365.000 pada awal tahun ini.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, harga emas hari ini  di pasar spot dilaporkan naik tipis 0,2% ke level US$4.309,82 per ons, setelah sempat melonjak lebih dari 1%. Sementara itu, harga emas berjangka AS menguat 0,2% di US$4.335,2 per ons.

Buyback emas merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk logam mulia, logam batangan, maupun perhiasan. Biasanya, harga yang dibanderol lebih rendah dari harga jual saat itu.

Kendati demikian, buyback emas masih bisa mendatangkan keuntungan apabila terdapat selisih besar antara harga jual dan harga buyback.

Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). Adapun, PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

: : Bisikan Target Harga Emas yang Dekati Rekor ATH Desember 2025

Adapun, pergerakan harga emas Antam dan harga buyback emas Antam sejalan dengan mahar logam mulia di pasar global.

Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff menilai kemajuan dalam perundingan damai Rusia-Ukraina meredam permintaan aset lindung nilai (safe haven) seperti emas.

Menurutnya, harga emas juga tertekan aksi ambil untung serta likuidasi posisi selama sepekan terakhir, karena sebagian pelaku pasar yang sebelumnya membeli kontrak berjangka kini mulai melepas kepemilikannya.

Utusan khusus AS Steve Witkoff mengatakan bahwa banyak kemajuan telah dicapai dalam pembicaraan Ukraina. Seorang pejabat AS yang dikutip Reuters juga menyebut kedua pihak semakin mendekati titik temu untuk mempersempit perbedaan antara Rusia dan Ukraina.

Pelaku pasar kini menantikan laporan non-farm payrolls serta data penjualan ritel AS yang dijadwalkan rilis pada Selasa (16/12/2025) waktu AS, sebagai petunjuk arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Januari 2026 sebesar 78%.

Emas secara tradisional dipandang sebagai aset lindung nilai yang cenderung berkinerja baik di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.