Ussindonesia.co.id , JAKARTA – PT Harum Energy Tbk. (HRUM), emiten terkemuka di sektor pertambangan batu bara dan nikel, mengumumkan rencana strategis untuk melakukan aksi pembelian kembali saham (buyback). Perusahaan mengalokasikan dana maksimal sebesar Rp837 miliar untuk inisiatif korporasi ini.
Dalam rencana buyback saham ini, HRUM menargetkan untuk membeli sebanyak-banyaknya 751.793.346 lembar saham. Jumlah ini merepresentasikan sekitar 5,56% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan asumsi nilai nominal saham sebesar Rp20 per lembar, maka perkiraan total nilai nominal saham yang akan dibeli kembali oleh HRUM adalah sekitar Rp15,03 miliar, sebagaimana disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa pada Jumat (3/10/2025).
Manajemen Harum Energy memastikan bahwa alokasi dana sebesar Rp837 miliar tersebut tidak hanya mencakup biaya pembelian saham, tetapi juga biaya pedagang perantara dan semua pengeluaran lain yang terkait dengan aksi buyback. Seluruh dana yang dibutuhkan untuk membiayai aksi korporasi penting ini akan diambil dari kas internal perseroan.
Aksi buyback saham HRUM ini dijadwalkan akan dimulai pada 6 Oktober 2025 dan berakhir pada 2 Januari 2026. Perlu dicatat, ini merupakan tahap kedua dari program pembelian kembali saham HRUM, setelah sebelumnya sukses melaksanakan buyback pada periode 18 September 2024 hingga 17 September 2025.
Perseroan optimis bahwa pelaksanaan buyback saham HRUM ini tidak akan berdampak negatif secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, terutama dalam pemenuhan kewajiban yang akan jatuh tempo. Keyakinan ini didasarkan pada posisi keuangan perseroan yang kuat.
“Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan buyback saham tidak akan memberikan dampak negatif yang materiil terhadap kegiatan usaha perseroan, mengingat perseroan memiliki modal kerja serta kas dan setara kas yang cukup untuk mendanai buyback saham bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan,” tegas manajemen Harum Energy.
: BFI Finance (BFIN) Laporkan Hasil Buyback 26,7 Juta Saham, Sisa Dana Rp479 Miliar
Apabila aksi pembelian kembali saham HRUM dilaksanakan dengan dana maksimal Rp837 miliar, maka total aset HRUM diproyeksikan akan menyusut sebesar Rp837 miliar menjadi Rp51,87 triliun. Perhitungan ini berdasarkan asumsi kurs Rp16.680 per dolar AS. Senada, ekuitas perseroan juga akan mengalami penyusutan sebesar Rp837 miliar, sehingga menjadi Rp29,49 triliun pasca buyback.
Meskipun demikian, aksi korporasi ini diperkirakan akan memberikan dampak positif pada laba per saham dasar HRUM. Laba per saham dasar diproyeksikan meningkat dari semula Rp37,53 menjadi Rp40,03, atau naik sebesar Rp2,50. Penentuan harga buyback saham ini nantinya akan tunduk pada ketentuan yang diatur dalam POJK 29/2023.
Sesuai Pasal 10 POJK 29/2023, setiap perusahaan yang melakukan pembelian kembali saham melalui Bursa Efek Indonesia wajib melaksanakan transaksi melalui satu anggota Bursa. Selain itu, harga penawaran buyback saham harus lebih rendah atau setidaknya sama dengan harga transaksi yang telah terjadi sebelumnya.
“Pelaksanaan buyback saham diharapkan tidak akan berdampak pada kegiatan usaha dan operasional perseroan secara negatif karena perseroan telah memiliki modal kerja yang cukup baik untuk menjalankan kegiatan usaha,” pungkas manajemen HRUM, menegaskan kembali komitmen perusahaan terhadap stabilitas operasionalnya.