HOPE Gandeng Produsen Truk Hybrid China: Era Kendaraan Ramah Lingkungan?

Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) mengambil langkah strategis untuk memperkuat kinerja bisnisnya di masa depan dengan menjalin kerja sama bersama produsen truk hybrid asal Tiongkok, yang merupakan bagian dari pemain global di industri otomotif. Kemitraan ini menandai komitmen HOPE terhadap inovasi dan keberlanjutan.

Direktur Utama HOPE, Kevin Jong, mengungkapkan bahwa penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan produsen teknologi truk hybrid tersebut telah dilakukan pada akhir November 2025. Langkah ini menjadi fondasi penting bagi pengembangan bisnis HOPE di sektor transportasi ramah lingkungan.

Saat ini, HOPE sedang mempersiapkan uji coba penggunaan truk hybrid di Indonesia. Meskipun nama produsen truk tersebut belum diungkapkan, Kevin memastikan bahwa uji coba akan dimulai pada awal tahun 2026. Fokus utama dari uji coba ini adalah untuk menguji ketangguhan dan efisiensi truk hybrid dalam kondisi operasional yang sebenarnya. “Uji coba dilakukan awal 2026. Kami akan menguji ketangguhan dan efisiensinya,” ujar Kevin dalam keterangannya, Senin (1/12/2025).

Uji coba akan dilakukan di area pertambangan nikel, di mana truk berkapasitas 30 ton akan digunakan untuk mengangkut material tambang. Teknologi hybrid ini diklaim memiliki potensi untuk menghemat konsumsi energi antara 30% hingga 50% dibandingkan dengan truk konvensional berbahan bakar solar. Penghematan signifikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap efisiensi operasional dan keberlanjutan lingkungan.

MLPT, HOPE, dan KONI Diperdagangkan Kembali, Cek Rekomendasi Sahamnya

Lebih lanjut, Kevin menjelaskan bahwa pemilihan area tambang nikel sebagai lokasi uji coba didasarkan pada kebutuhan operasional yang berat dan relevansi dengan potensi pasar truk hybrid di Indonesia. Penggunaan truk berkapasitas 30 ton untuk mengangkut material tambang akan memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kinerja dan keandalan truk dalam kondisi ekstrem. Potensi penghematan bahan bakar antara 30% hingga 50% dibandingkan truk diesel menjadi daya tarik utama dari teknologi hybrid ini.

HOPE, yang telah berdiri sejak tahun 2005, memiliki rencana untuk menjual truk hybrid kepada konsumen di sektor pertambangan Indonesia setelah uji coba berhasil dilakukan. Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi penyedia solusi transportasi yang inovatif dan berkelanjutan.

“Setelah uji coba dan hasilnya bagus, selanjutnya kami akan menjual truk hybrid kepada konsumen korporasi pelaku usaha pertambangan di Indonesia, salah satunya PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS),” jelas Kevin.

Saat ini, HOPE telah berinvestasi di TMMS dan berencana untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya, sebagaimana telah diinformasikan kepada Otoritas Bursa. Sinergi antara penjualan truk hybrid HOPE dan operasional TMMS diharapkan dapat memberikan keuntungan ganda.

Kevin berharap bahwa lini bisnis penjualan truk hybrid HOPE dapat bersinergi dengan baik dengan TMMS. Penghematan biaya operasional melalui efisiensi BBM diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan TMMS secara signifikan.

BEI Cabut Suspensi untuk Saham MLPT, HOPE, dan KONI Mulai Sesi I Hari Ini (2/9)

Selain itu, Kevin juga mengungkapkan bahwa HOPE sedang menjajaki kemungkinan untuk mengakuisisi sepenuhnya TMMS. Akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan performa HOPE secara keseluruhan dan menciptakan sinergi yang lebih kuat antara kedua perusahaan. “Untuk akuisisi sepenuhnya mungkin akan dapat didanai oleh HOPE dengan memanfaatkan sumber pendanaan melalui mekanisme pasar modal,” tutur Kevin.

Lebih dari sekadar meningkatkan kinerja keuangan, kehadiran truk hybrid juga merupakan wujud komitmen HOPE terhadap ekonomi berkelanjutan dan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Langkah ini sejalan dengan tren global dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi.

Saat ini, HOPE bergerak dalam bidang industri karoseri kendaraan bermotor roda empat atau lebih, serta industri trailer dan semi trailer. Diversifikasi ke sektor truk hybrid merupakan langkah strategis untuk memperluas portofolio bisnis dan meningkatkan daya saing perusahaan di pasar otomotif Indonesia.

Ringkasan

PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) menjalin kerja sama dengan produsen truk hybrid asal Tiongkok untuk mengembangkan bisnis transportasi ramah lingkungan. Penandatanganan MoU telah dilakukan pada akhir November 2025, dan HOPE sedang mempersiapkan uji coba truk hybrid di area pertambangan nikel pada awal tahun 2026.

Uji coba truk hybrid berkapasitas 30 ton ini bertujuan untuk menguji ketangguhan dan efisiensinya, dengan potensi penghematan energi antara 30% hingga 50% dibandingkan truk konvensional. Setelah uji coba berhasil, HOPE berencana menjual truk hybrid kepada konsumen korporasi di sektor pertambangan Indonesia, serta menjajaki akuisisi penuh PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS) untuk meningkatkan sinergi bisnis.