
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak konsolidatif pada kisaran 8.500–8.600 pada perdagangan Selasa (2/12). Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,47 persen ke level 8.548,79 pada perdagangan Senin (1/12).
Secara teknikal, Analis Phintraco Sekuritas melihat adanya penyempitan histogram positif MACD dan Stochastic RSI yang bergerak menuju area oversold.
“IHSG diperkirakan masih akan bergerak konsolidasi pada kisaran 8.500–8.600,” tulis Phintraco, Selasa (2/12).
Phintraco juga menyebut penguatan IHSG didorong oleh respons positif investor terhadap sejumlah data ekonomi domestik. Manufacturing PMI Indonesia pada November tercatat naik ke 53,3 dari 51,2 pada Oktober 2025 atau menjadi level tertinggi sejak Februari 2025 dan memperpanjang fase ekspansi selama lima bulan terakhir.
Sementara itu, surplus neraca perdagangan Oktober tercatat USD 2,4 miliar, turun dari USD 4,34 miliar pada September. Penurunan ini menjadi yang terdalam sejak April 2025, hal ini dipicu oleh melemahnya ekspor sebesar 2,31 persen YoY akibat turunnya permintaan dari AS, China, Jepang, dan India.
Inflasi November juga melambat menjadi 0,17 persen MoM dan secara tahunan turun ke 2,72 persen YoY dari 2,86 persen YoY sebelumnya. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan menurut Phintraco pada Selasa (2/12) antara lain INDY, MBMA, ANTM, HRUM, dan UNVR.
Sementara itu, analis MNC Sekuritas menilai IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan yang disertai adanya volume pembelian pada perdagangan sebelumnya.
“IHSG diperkirakan masih berada pada bagian wave (iii) dari wave [iii], dengan potensi penguatan menuju area 8.660. Namun tetap waspadai potensi koreksi ke rentang 8.460–8.491,” tulis MNC Sekuritas.
Adapun saham-saham yang menjadi perhatian MNC Sekuritas antara lain AUTO, BRMS, NICL, dan UNTR.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.