IHSG Ditutup Turun Tipis 0,02% Dibebani Koreksi Saham CDIA, ADRO, AMMN

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi perdagangan hari ini, Jumat (14/11/2025), dengan koreksi tipis. Pelemahan indeks acuan ini terutama dibayangi oleh tekanan jual pada saham-saham emiten besar seperti CDIA, AMMN, hingga ADRO.

Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tercatat melemah 1,56 poin, atau setara dengan 0,02%, sehingga parkir di level 8.379,43. Sepanjang hari perdagangan, indeks komposit bergerak fluktuatif dalam rentang 8.360,93 hingga 8.417,13.

Pada penutupan perdagangan, dinamika pasar menunjukkan 221 saham berhasil menguat, sementara mayoritas, yakni 458 saham, terpantau melemah. Sebanyak 136 saham lainnya berakhir stagnan. Total kapitalisasi pasar tercatat stabil di angka Rp15.346 triliun.

Tekanan terhadap IHSG sebagian besar datang dari koreksi pada saham-saham emiten berkapitalisasi besar. Di antaranya, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) anjlok 3,65% ke level Rp6.600, diikuti oleh PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) yang melemah 2,59% ke Rp1.880. PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) juga tergerus 2,95% menjadi Rp1.880, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) turun 2,99% ke level Rp975 per saham.

Kendati demikian, sejumlah saham berhasil mencatat penguatan dan menahan laju koreksi IHSG. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat 1,43% menuju Rp3.550, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) melonjak 3,67% ke posisi Rp91.200 per saham, dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) memimpin penguatan dengan melesat 15,91% ke level Rp510 per saham.

Selain itu, saham-saham seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga membukukan kenaikan 0,6% ke level Rp8.425. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melonjak signifikan 5,19% mencapai Rp3.040, dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) turut menguat 3,7% ke level Rp14.725 per saham.

Melihat kondisi pasar dari perspektif teknikal, Tim riset Phintraco Sekuritas menjelaskan bahwa IHSG ditutup di bawah level MA5, dengan indikator Stochastic RSI yang terus menunjukkan pelemahan. Volume jual juga terpantau meningkat, mengindikasikan potensi kelanjutan koreksi. Dengan demikian, IHSG berpeluang cenderung melemah lebih lanjut, menguji level support di kisaran 8.300-8.325.

Phintraco Sekuritas juga menambahkan pada Jumat (14/11/2025) bahwa sentimen negatif yang membayangi pasar global, seperti koreksi indeks bursa global dan menurunnya peluang penurunan suku bunga acuan The Fed, turut diperkirakan menjadi faktor penekan bagi pergerakan IHSG.

Dari ranah domestik, perhatian investor akan tertuju pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan pada Selasa-Rabu pekan depan. Apabila nilai tukar rupiah melanjutkan depresiasi, diperkirakan BI kemungkinan besar akan mempertahankan BI Rate di level 4,75% pada bulan ini, guna menjaga stabilitas moneter.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.