
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada Senin (1/12/2025). Sejumlah saham seperti BBCA, TLKM hingga PGAS ikut menguat pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG dibuka pada level 8.541,53 pada pagi ini. Sesaat setelah pembukaan perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 8.539-8.551.
Tercatat, 300 saham menguat, 106 saham melemah, dan 257 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG berada pada posisi Rp15.714 triliun.
: IHSG Dibuka Reli 0,25% ke Level 8.529, Siap Cetak Rekor Baru Hari Ini
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu saham yang menguat pagi ini. Saham BBCA naik 1,51% ke level Rp8.400 per saham awal pekan ini.
Lalu saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga menguat 1,71% pagi ini. Saham TLKM menguat ke level Rp3.570 pada hari ini. Demikian juga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang naik 1,66% ke level Rp1.835 per saham pagi ini.
: : IHSG Diproyeksi Cetak Rekor Baru, Cek INKP, PGAS, hingga ERAA
Saham-saham lain yang juga menguat adalah saham DEWA naik 1,85% ke level Rp440 per saham, saham INET menguat 2,31% ke level Rp665, dan saham BUMI naik 0,82% ke level Rp246 per saham pagi ini.
Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas menuturkan dari global, ekspektasi akan penurunan suku bunga the Fed sebesar 25 bps di pertemuan Desember nanti masih menjadi faktor positif. Peluang penurunan suku bunga the Fed pada Desember tersebut masih di kisaran 80%-85%.
: : Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Senin 1 Desember 2025
Harapan tersebut juga mendorong penguatan harga emas di pasar spot sebesar 0,9% ke level US$4.197/troy oz di perdagangan Jumat (28/11/2025). Harga perak juga menguat 3,5% pada rekor tertinggi baru di US$55/troy oz.
Pada pekan ini, investor akan menantikan sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis, termasuk beberapa laporan data yang sudah tertunda. Data yang akan dirilis di antaranya indeks PCE prices bulan September 2025, serta indeks ISM manufacturing PMI, indeks Michigan Consumer Confidence preliminary dan ADP Employment bulan November 2025.
Sementara itu, data inflasi Euro Area akan dirilis pada pekan ini. Investor juga menantikan indeks PMI China.
Sementara itu, dari domestik, investor akan mencermati indeks PMI manufacturing, neraca perdagangan dan inflasi (1/12/2025), serta cadangan devisa (5/12/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.