
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan menguat selama sepekan pada 8-12 Desember 2025. Salah satu katalis bagi IHSG selama sepekan ke depan adalah pertemuan The Fed yang diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan.
Customer Engagement & Market Analyst Team BRI Danareksa Sekuritas menjelaskan secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren bullish, dan masih memiliki potensi menguat menuju resistance terdekat pada 8.655-8.670, dengan support pada 8.595-8.610. Sementara itu, bearish scenario IHSG berada ada pada support di 8.494-8.554.
Menurut BRI Danareksa Sekuritas, katalis IHSG pada minggu ini adalah rapat The Fed pada 9-10 Desember 2025 untuk menentukan arah suku bunga usai periode pengetatan yang cukup panjang.
: Top Gainers Sepekan: Saham ROCK Terbang 143,38% saat IHSG Kinclong
“Mayoritas analis memproyeksikan The Fed akan memangkas suku bunga 25 bps, melihat data tenaga kerja yang mulai melemah serta inflasi yang dinilai sudah cukup terkendali,” tulis Tim BRI Danareksa Sekuritas.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga ini sudah mendorong wall street mendekati rekor tertinggi. Apabila pemangkasan ini benar terjadi, maka mata uang dolar bisa melemah dan aliran dana asing meningkat, memberikan sentimen positif pada IHSG di akhir tahun.
: : IHSG Sepekan Kinclong, Saham FILM, MORA hingga TLKM Jadi Penopang
Di sisi lain, BRI Danareksa Sekuritas juga mencermati investor asing mencatatkan net sell sekitar Rp27,5 triliun pada pasar saham Indonesia. Namun, IHSG justru naik sekitar 22% year to date dan sempat menembus rekor tertinggi.
Sentimen positif IHSG ini ditopang oleh meningkatnya peran investor domestik dalam menjaga likuditas pasar, kepercayaan pasar terhadap daya tahan ekonomi Indonesia, serta tren inflasi dan suku bunga yang semakin melandai.
: : IPO Superbank (SUPA) dan RLCO Siap Dongkrak IHSG Akhir 2025
Perhatian pasar juga akan tertuju pada IPO emiten sarang burung walet, PT Abadi Lestari Indonesia Tbk. (RLCO) pada Senin (8/12/2025). BRI Danareksa Sekuritas menyebut, pada hari pertama perdagangan, potensi euforia pasar cukup tinggi, sehingga peluang harga naik dari level IPO untuk saham ini masih terbuka jika permintaan besar di sesi awal.
Adapun untuk pekan ini, BRI Danareksa Sekuritas memilih saham-saham seperti WIFI, PJHB, dan KETR sebagai rekomendasi mingguan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.