Ini alasan Robinhood masuk ke pasar keuangan Indonesia lewat akuisisi Buana Capital

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Perusahaan layanan keuangan asal Amerika Serikat (AS), Robinhood Market, Inc. masuk ke pasar keuangan Indonesia dengan mengakuisisi penuh Buana Capital Sekuritas.

Robinhood telah sepakat untuk mengakuisisi PT Buana Capital, perusahaan pialang Indonesia, dan PT Pedagang Aset Kripto, pedagang aset digital berlisensi di Indonesia. 

Kedua akuisisi yang direncanakan ini akan menandai masuknya Robinhood secara resmi ke pasar Indonesia, mempercepat ekspansi perusahaan di kawasan Asia Tenggara dan pasar global lainnya.

Perusahaan AS Robinhood Masuk Pasar Modal Indonesia, Akuisisi Penuh Buana Capital

Patrick Chan, Kepala Bagian Asia di Robinhood mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang tumbuh pesat untuk perdagangan, menjadikannya tempat yang menarik untuk melanjutkan misi Robinhood dalam membuka lebas akses keuangan bagi semua orang. 

“Kami menantikan untuk menghadirkan layanan inovatif yang sama kepada masyarakat Indonesia, yang telah memperoleh kepercayaan pelanggan Robinhood di seluruh dunia,” katanya dalam acara Corporate Action Launch di Bursa Efek Indonesia, Senin (8/12/2025).

Sayangnya, nilai transaksi akuisisi Buana Capital oleh Robinhood tidak disampaikan dari kedua belah pihak.

Patrick bilang, pihaknya menargetkan ratusan ribu nasabah baru dalam setahun ke depan usai aksi akuisisi penuh Buana Capital ini. Pada tahun 2027, Robinhood menargetkan pengembangan sistem terkait aliran dana, kepatuhan, proses onboarding, dan kebutuhan operasional lainnya sudah akan siap.

Setelah peluncuran aplikasi Robinhood secara resmi nanti, masih ada beberapa penyesuaian agar layanan yang ada sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia. Salah satu prosesnya adalah integrasi aplikasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), sebab sistem Robinhood saat ini belum terhubung dengan bursa.

“Kami melihat banyak potensi dan itulah nilai dari akuisisi Buana Capital,” ucap Patrick.

Presiden Direktur Buana Capital Benny Hardiman Setiabrata menambahkan, akuisisi Buana Capital oleh Robinhood Market dengan model investasi tanpa komisi. 

“Dengan pengalaman Robinhood yang sudah terbukti dalam membawa lebih dari 26 juta pengguna di AS untuk terlibat dalam investasi ritel, kami yakin bahwa kolaborasi ini akan membawa inovasi dan kemudahan akses bagi lebih banyak investor Indonesia untuk terlibat dalam pasar modal dan kripto global,” kata Benny dalam kesempatan yang sama.

BEI Angkat Bicara Soal Maraknya Aksi Backdoor Listing

Setelah akuisisi Buana Capital, Robinhood akan terus melayani nasabah eksisting dengan produk keuangan Indonesia. Dalam jangka panjang, dan dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Robinhood berencana memperkenalkan layanan perdagangan sendiri. 

Termasuk akses ke saham AS, aset kripto global, dan berbagai instrumen internasional lainnya secara besar-besaran.

Kedua akuisisi tersebut masih tunduk pada kondisi penutupan yang lazim, termasuk persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan regulator terkait lainnya. “Semua transaksi ditargetkan akan diselesaikan pada paruh pertama tahun 2026,” katanya.

Asal tahu saja, Robinhood Markets, Inc. (NASDAQ: HOOD) merevolusi layanan keuangan dengan memperkenalkan perdagangan saham tanpa komisi dan mempermudah akses ke pasar bagi jutaan investor. 

Saat ini, Robinhood, melalui anak perusahaannya, memungkinkan investor untuk bertransaksi saham, opsi, futures, dan kripto, melakukan investasi untuk pensiun, mendapatkan penghasilan dengan Robinhood Gold, dan mengakses portofolio yang dikelola oleh ahli melalui Robinhood Strategies. 

Berpusat di Menlo Park, California, Robinhood menempatkan pelanggan di kursi pengemudi, memberikan nilai dan produk yang belum pernah ada sebelumnya, yang dirancang khusus untuk generasi baru investor.

Lalu, Buana Capital adalah perusahaan sekuritas dan anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlisensi sebagai pialang dan penjamin emisi (bank investasi). Didirikan pada tahun 1990, perusahaan ini juga berlisensi dari OJK. 

Sahamnya Naik Ratusan Persen, BNBR dan TIRT Masuk Radar UMA di BEI

Sementara itu, PT Pedagang Aset Kripto adalah pedagang aset keuangan digital yang telah berlisensi dari OJK sejak tahun 2025 dan merupakan anggota bursa aset kripto yang berlisensi.