
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Aksi penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk. (SUPA) mencatatkan respons pasar yang sangat kuat.
Hingga menjelang pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2025, IPO Superbank tercatat mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 318,69 kali dengan total permintaan investor melampaui 1 juta order.
CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya menyampaikan tingginya minat investor tersebut mencerminkan antusiasme pasar terhadap prospek SUPA sebagai bank digital.
: Rekor Permintaan Saham IPO Superbank (SUPA) kala Harga Tak Optimal
Dia bilang capaian ini sekaligus menempatkan Superbank sebagai salah satu IPO terbesar di sektor perbankan digital Indonesia, serta menegaskan kuatnya kepercayaan investor terhadap arah transformasi digital industri keuangan nasional.
Bernadus menilai tingkat oversubscription pada IPO SUPA mencerminkan masih kuatnya selera investor terhadap saham perbankan digital di pasar modal Indonesia.
: : IPO Superbank (SUPA) Diserbu Investor, Oversubscribed 318 Kali
“IPO SUPA mencetak rekor dengan tingkat oversubscription mencapai 318 kali dan permintaan investor lebih dari 1 juta order. Ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap fundamental dan prospek Superbank. Respons seperti ini menandakan bahwa appetite investor terhadap IPO sektor perbankan digital masih sangat kuat,” ujar Bernadus dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).
Dia menambahkan, kondisi oversubscribed yang tinggi diharapkan dapat berdampak positif terhadap likuiditas perdagangan saham SUPA setelah resmi tercatat di BEI. Selain itu, pencapaian ini juga berpotensi menjadi katalis bagi pengembangan dan pendalaman sektor perbankan digital di Indonesia.
: : Siap-siap Superbank Resmi Melantai di BEI Pekan Ini, Jadi Emiten Bank Digital ke 7
Adapun, Superbank bersiap resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (17/12/2025). Hal ini sekaligus menandai kehadirannya sebagai emiten bank digital ke-7 yang tercatat di pasar modal Tanah Air melalui penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO).
Sebelumnya, beberapa bank digital telah melantai di BEI, seperti PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), dan PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR).
Aksi Korporasi Superbank
Dalam aksi korporasi kali ini Superbank melepas sebanyak 13% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Superbank menetapkan harga penawaran sebesar Rp635 per saham sebagaimana tercantum dalam prospektus yang diumumkan melalui Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (9/12/2025).
Manajemen menyampaikan bahwa saham hasil IPO akan memiliki hak yang sama dengan saham lain yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Ketentuan ini mengacu pada Undang-Undang Perseroan Terbatas sebagaimana telah diperbarui melalui Undang-Undang No. 6 Tahun 2023.