
Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (22/12/2025) pagi bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG dibuka menguat 19,70 poin atau 0,23 persen ke posisi 8.629,25.
Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,95 poin atau 0,11 persen ke posisi 854,49.
“Secara teknikal, diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan koreksi menguji level 8.500- 8.550,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari dalam negeri, Ratna memperkirakan volume perdagangan berpotensi akan relatif sepi menjelang libur Natal, yang mana pekan perdagangan cenderung pendek.
Di sisi lain, pelaku pasar akan mencermati pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah yang cenderung melemah akhir-akhir ini, serta menantikan rilis data M2 Money Supply (uang beredar dalam arti luas) bulan November 2025.
Namun, IHSG masih bergerak tertekan menjelang libur Natal, di tengah sentimen global yang belum mereda. IHSG ditutup melemah 0,59 persen ke level 8.609 pada akhir perdagangan Jumat (19/12/2025) disertai aksi jual investor asing Rp365 miliar di pasar reguler.
Tekanan tersebut dipicu data tenaga kerja Amerika Serikat yang menunjukkan sinyal pelemahan. Tingkat pengangguran AS naik ke 4,6 persen pada November, meski penciptaan lapangan kerja masih tumbuh.
“Sentimen-sentimen tersebut membuat pergerakan IHSG sedikit lesu,” kata Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas David Kurniawan dalam keterangan tertulis, Senin (22/12/2025).
Dari global, pasar juga merespons keputusan Bank of Japan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 0,75 persen. Level tersebut menjadi yang tertinggi sejak 1995 dan menambah tekanan pada pasar keuangan kawasan .
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia menahan suku bunga di level 4,75 persen dengan fokus menjaga stabilitas rupiah. Kebijakan tersebut belum mampu mengimbangi tekanan eksternal yang masih mendominasi sentimen pasar .
Perdagangan saham pekan ini hanya berlangsung tiga hari, yakni 22–24 Desember 2025, karena libur dan cuti bersama Natal. Investor diminta mencermati ihwal Framework Agreement Amerika Serikat–Indonesia yang disebut terancam batal akibat Indonesia dinilai mundur dari komitmen sebelumnya .
Di tengah kondisi tersebut, IPOT merekomendasikan saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dengan strategi buy on pullback. Rekomendasi ini seiring harga emas yang kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) juga direkomendasikan karena masih bergerak dalam tren naik jangka pendek. Pergerakan harga saham ini konsisten bertahan di atas rata-rata pergerakan utamanya.
Selain itu, IPOT merekomendasikan buy on breakout saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Saham sektor konsumsi ini menunjukkan indikasi teknikal menolak turun di bawah MA20.
IPOT turut menyarankan Reksa Dana Saham Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD). Instrumen ini dinilai berpotensi diuntungkan dari ekspansi likuiditas Bank Indonesia yang didukung penurunan SRBI lebih dari Rp200 triliun dan pembelian SBN Rp327,45 triliun di pasar sekunder.