Lesunya pasar komoditas membebani laju IHSG menuju rekor ATH baru

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (16/12/2025) ditutup koreksi tipis 0,002% ke 8.649. Indeks komposit diramal masih akan kesulitan memecahkan rekor ATH penutupan baru 8.710.

Berkaca pada perdagangan kemarin Senin (14/12), IHSG ditutup melemah 0,13% ke 8.649, meskipun di sesi I indeks komposit sempat mendekati rekor tertingginya, yakni di level 8.709. Penurunan IHSG kemarin terjadi di akhir-akhir sesi perdagangan.

Tim riset Phintraco Sekuritas menyebut, secara teknikal pembentukan histogram negatif pada MACD masih berlanjut dan Stochastic RSI berada pada oversold area. Sekuritas memproyeksi pada penutupan hari ini tidak ada rekor ATH penutupan baru tercipta.

: Peluang Big Caps LQ45 Kejar Kinerja IHSG dan Saham Lapis Dua di Akhir Tahun

“Kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 8.625-8.675 pada perdagangan sesi II Selasa,” tulisnya, Selasa (16/12/2025).

Sementara itu, Tim Riset Samuel Sekuritas memprediksi IHSG hari ini akan ditutup melemah, dengan pemberat utamanya datang dari sentimen lesunya harga komoditas dan pasar modal global.

: : DSSA, AMMN hingga TLKM Dorong IHSG Dibuka Hijau Hari Ini (16/12)

Pada Senin (15/12) kemarin, indeks saham utama AS kompak turun. Dow terpangkas 0,09%, S&P 500 minus 0,16%, dan Nasdaq melemah 0,59%. Pelemahan pasar modal AS ini seiring munculnya tekanan jual pada sejumlah saham sektor AI. Sedangkan, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga turun 0,52%, dibarengi oleh Indeks Dolar AS yang juga melemah 0,11% ke 98,29.

Setali tiga uang, pasar modal Asia juga melemah. Indeks saham utama Bursa Efek Tokyo (Nikkei) terpangkas 1,31%, begitu pula dengan indeks saham utama Hong Kong (Hang Seng) yang turun 1,34%, dan Shanghai Composite Index ditutup koreksi 0,55%.

Sementara di pasar komoditas, mayoritas juga ditutup melemah. Contohnya, minyak WTI turun 2,23% ke US$56,60 per barel, minyak Brent melemah 1,98% ke US$60,34 per barel, CPO terkoreksi 0,17% ke MYR 4.011. Sedangkan, harga emas naik tipis 0,11% ke US$4.332,9 per oz.

“Kami memperkirakan IHSG akan melemah hari ini, seiring sentimen negatif dari pasar regional dan komoditas,” tulis riset Samuel Sekuritas.

Menilik performa saham di sesi I hari ini, sejumlah saham emiten komoditas berkapitalisasi pasar jumbo bergerak variatif. Misalnya, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menguat 3,08% ke Rp6.700, sedangkan saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) melemah 0,56% ke Rp3.580. Sementara, saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) belum berubah di Rp16.800.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.