Mayoritas saham bank digital ARTO, BBYB cs terkoreksi jelang IPO Superbank

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Perdagangan saham bank digital di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada jelang penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk. (SUPA) pada Rabu (17/12/2025) menunjukkan pergerakan yang cenderung terkoreksi. 

Hingga pukul 10.30 WIB, mayoritas saham bank digital bergerak di zona merah. Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) tercatat melemah 2,93% atau 45 poin ke level Rp1.490 per saham. 

Meski terkoreksi pada perdagangan hari ini, secara year to date (YtD) saham BBHI masih menguat signifikan sebesar 112,85% atau setara 790 poin, mencerminkan penguatan tajam sepanjang tahun berjalan.

Sementara itu, saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) turun 5,31% atau 30 poin ke level Rp535 per saham. Kendati berada di zona merah hari ini, secara YtD saham Bank Neo masih mencatatkan lonjakan tajam sebesar 147,71% atau 322 poin.

Tekanan juga dialami saham PT Bank JagoTbk. (ARTO) yang tergelincir 4,95% atau 110 poin ke posisi Rp2.110 per saham. Berbeda dengan emiten bank digital lainnya, secara YtD saham ARTO justru tercatat melemah 13,17% atau 320 poin. 

: IPO Superbank Oversubscribed 318,69 Kali, Permintaan Tembus 1 Juta Order

Adapun saham PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) pada pukul 10.30 WIB bergerak datar di level Rp248 per saham, meskipun sempat melonjak hingga menyentuh level Rp256 per saham secara intraday. Secara YtD, saham AGRO masih mencatatkan penguatan sebesar 6,9% atau 16 poin.

Di sisi lain, saham PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) terkoreksi 3,12% atau 30 poin ke level Rp930 per saham. Namun demikian, secara YtD saham BANK masih bergerak menguat sebesar 12,73% atau 105 poin. 

Saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) juga bergerak melemah dengan penurunan 1,67% atau 4 poin ke level Rp236 per saham. Meski demikian, secara YtD saham AMAR masih mencatatkan kenaikan solid sebesar 23,56% atau 45 poin.

IPO Superbank 

Adapun, Superbank akan mencatatkan saham perdananya di BEI besok, Rabu (17/12/2025). Hal ini sekaligus menandai kehadirannya sebagai emiten bank digital ke-7 yang tercatat di pasar modal Tanah Air. 

Dalam aksi korporasi kali ini Superbank melepas sebanyak 13% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Sebagaimana diketahui, Superbank menetapkan harga penawaran sebesar Rp635 per saham sebagaimana tercantum dalam prospektus yang diumumkan melalui Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (9/12/2025).

Superbank berencana menggunakan dana hasil IPO sebesar 70% untuk modal kerja daam rangka penyaluran kredit perseroan. 

“Sisanya sekitar 30% dana hasil penawaran umum untuk belanja modal dalam rangka kegiatan usaha perseroan, termasuk namun tidak terbatas pengembangan produk pada pengembangan teknologi infoemasi yang mendukung pertumbuhan usaha,” tulis dalam prospektus tersebut, Selasa (25/11/2025). 

Apabila proses IPO berjalan lancar, perusahaan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 17 Desember 2025 dengan kode saham SUPA. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.