Pengepul saham PIK 2 (PANI) bersiap dobel cuan capital gain

Ussindonesia.co.id JAKARTA — Investor yang mengoleksi saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. alias PIK 2 (PANI) bersiap menangguk cuan capital gain seiring ditetapkannya harga teoritis right issue jumbo oleh perusahaan properti kongsi Grup Salim dengan Grup Agung Sedayu itu.

Harga teoretis adalah harga saham yang dihitung kembali setelah perusahaan melakukan aksi korporasi berupa rights issue alias penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Harga ini digunakan sebagai acuan baru setelah sebagai cerminan kombinasi antara harga saham lama dan harga pelaksanaan rights issue.

Dalam pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) bertanggal 8 Desember 2025, Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A. dan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI Lidia M. Panjaitan menetapkan harga teoretis dan penyesuaian indeks atas saham PANI menjadi Rp13.850.

: IPO Superbank (SUPA): Seremoni Pencatatan di BEI 17 Desember, Incar Dana Rp2,79 Triliun

Harga teoritis ini terbentuk setelah pada penutupan cum rights di Pasar Reguler tanggal 8 Desember 2025, harga saham PANI berada pada level Rp13.900. BEI kemudian menghitung harga teoretis berdasarkan kombinasi antara jumlah saham lama dan harga pelaksanaan HMETD. Harga teoretis saham PANI diperoleh sebesar Rp13.838,092, yang setelah penyesuaian fraksi harga ditetapkan menjadi Rp13.850 untuk dicantumkan pada sistem perdagangan JATS di Pasar Reguler dan Negosiasi mulai perdagangan pagi ini, 9 Desember 2025.

Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. – TradingView

Sebagai perbandingan, investor yang membeli saham PANI pada penutupan perdagangan pekan lalu sebesar Rp13.700, maka berpotensi mendapatkan dua kali capital gain karena saham PANI sudah bertengger pada level Rp13.900 pada akhir cum date. Investor juga berkesempatan memperoleh capital gain dari menebus right issue yang ditawarkan pada level Rp12.975 per lembar.

: : Surya Semesta (SSIA) Umumkan Sewa Lahan Milik Agrawisesa 178.810 Meter Persegi

Dalam pengumuman sebelumnya, PANI menetapkan harga pelaksanaan rights issue Rp12.975 per saham sehingga berpotensi meraup dana segar hingga Rp15,73 triliun. 

Dalam aksi rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) III, PANI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,21 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham, atau mewakili 6,69% dari jumlah saham perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

: : Apa Itu MSCI, Daftar Saham dan Mengapa Penting Bagi Investor

Melansir keterbukaan informasi pada Senin 1 Desember 2025, penawaran umum terbatas ini dilakukan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp12.975 per saham. Dengan demikian, dana yang berpotensi dapat diraup PANI dari aksi korporasi ini sebanyak-banyaknya mencapai Rp15,73 triliun.

“Setiap pemegang saham yang memiliki 50.831 saham yang namanya tercantum dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal 10 Desember 2025 pukul 16.00 WIB, berhak atas 3.646 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru dalam PMHMETD III,” tulis perseroan, Senin (1/12/2025).

Dalam hal ini, PT Multi Artha Pratama (MAP) yang menjadi pemegang saham utama PANI dengan kepemilikan 87,78% akan menerima hak sebesar 1,06 miliar HMETD. Manajemen mengumumkan, berdasarkan Surat Pernyataan MAP tertanggal 26 November 2025, MAP menyatakan berkomitmen serta telah memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan sebanyak 385,35 juta HMETD yang mewakili 36,21% dari keseluruhan HMETD dengan nilai pemesanan Rp4,99 triliun.

Sementara itu, apabila saham baru yang ditawarkan dalam rights issue ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang sertifikat bukti hak memesan efek terlebih dahulu (SBHMETD), maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan.

Pengalokasian saham baru tersebut termasuk kepada PT MAP yang telah berkomitmen untuk melakukan pemesanan lebih, yaitu sebanyak 450,32 juta saham baru atau 42,31% dari keseluruhan HMETD yang menjadi hak MAP. Perseroan mengatakan, MAP telah memiliki dana yang cukup untuk memenuhi komitmen dalam melakukan pemesanan saham baru tambahan tersebut senilai Rp5,84 triliun atas HMETD yang belum dilaksanakan oleh pemegang SBHMETD.

Kemudian, apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut menjadi hak atas pembeli siaga akan mengambil atau membeli sebagian sisa saham baru sebanyak-banyaknya 228,68 juta saham dengan harga pelaksanaan.

Perinciannya, alokasi kepada pembeli siaga tersebut terdiri atas sebanyak-banyaknya 151,61 juta saham diambil oleh PT BCA Sekuritas, dan sebanyak-banyaknya 77,07 juta saham oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. yang seluruhnya akan dibayar secara penuh berdasarkan perjanjian pembelian sisa saham.

Jadwal Rights Issue PMHMETD III PANI:

  • Tanggal Cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi: 8 Desember 2025
  • Tanggal Cum HMETD di pasar tunai: 10 Desember 2025
  • Tanggal Ex HMETD di pasar reguler dan negosiasi: 9 Desember 2025
  • Tanggaal Ex HMETD di pasar tunai: 11 Desember 2025
  • Tanggal pencatatan untuk memperoleh HMETD: 10 Desember 2025
  • Tanggal distribusi HMETD: 11 Desember 2025
  • Tanggal pencatatan HMETD di BEI: 12 Desember 2025
  • Periode perdagangan HMETD: 12-18 Desember 2025
  • Periode pelaksanaan HMETD: 12-18 Desember 2025
  • Periode distribusi saham berasal dari HMETD: 16-22 Desember 2025
  • Tanggal terakhir pembayaran HMETD: 18 Desember 2025
  • Tanggal terakhir pembayaran untuk pemesanan saham tambahan: 19 Desember 2025
  • Tanggal penjatahan pemegang saham tambahan: 22 Desember 2025
  • Tanggal Pengembalian uang pemesanan saham tambahan: 23 Desember 2025
  • Tanggal pembayaran oleh pembeli siaga: 23 Desember 2025