
One Global Capital secara resmi mengumumkan pembagian dividen Natal perdana kepada para investornya, hanya satu tahun sejak mengakuisisi Eastlakes Shopping Centre. Pencapaian ini menjadi tonggak penting yang menegaskan keberhasilan strategi penciptaan nilai dan pengelolaan aset yang dijalankan oleh perusahaan yang didirikan oleh pengusaha properti asal Surabaya, Iwan Sunito.
Aset yang diakuisisi pada akhir 2024 dengan nilai AUD19,5 juta ini kini dikenal sebagai One Global Gallery – Eastlakes. Dalam kurun waktu 12 bulan, pusat perbelanjaan tersebut berhasil menjalani transformasi operasional dan strategi penyewaan yang signifikan.
Seluruh unit ritel kini telah terisi penuh, sekaligus mendorong peningkatan valuasi aset menjadi sekitar AUD33 juta.
Angka tersebut merujuk pada laporan valuasi independen yang diterbitkan Savills Sydney pada Oktober 2025.
“Hasil ini jelas berlawanan dengan narasi umum mengenai penurunan sektor ritel,” ujar Chairman dan Group CEO One Global Capital, Iwan Sunito, dalam keterangannya seperti dikutip Minggu(28/12).
“Kami berfokus pada fundamental yang tidak tergantikan oleh tren atau e-commerce, yaitu menawarkan kenyamanan, aksesibilitas, dan ritel kebutuhan sehari-hari. Fundamental inilah yang terbukti paling tangguh dan berkelanjutan,” sambungnya.
Untuk tahun buku 2025, One Global Capital membagikan dividen sebesar AUD1,8 juta. Nilai tersebut merepresentasikan sekitar 18,5 persen imbal hasil tunai atas ekuitas yang diinvestasikan, sementara para pemegang saham tetap mempertahankan kepemilikan penuh atas aset tersebut.
Bagi investor luar negeri, khususnya dari kawasan regional, kinerja ini semakin diperkuat oleh penguatan nilai tukar Dolar Australia (AUD) selama periode berjalan. Kombinasi antara dividen tunai dan keuntungan selisih kurs menghasilkan total imbal hasil gabungan sekitar 28,5 persen atas ekuitas investasi.
“Ini menunjukkan, bukan hanya kinerja aset yang solid, tetapi juga manfaat berinvestasi di pasar dengan mata uang yang kuat dan stabil,” tambah Iwan Sunito.
Sebagai kekuatan ekonomi bernilai sekitar satu triliun dolar dengan populasi sekitar 25 juta jiwa, imbuhnya, Australia memiliki daya beli per kapita yang tinggi, pola konsumsi yang stabil, serta ketahanan sektor ritel sebagai bagian dari fundamental pasar domestiknya.
One Global Gallery – Eastlakes mencerminkan strategi neighbourhood retail generasi baru yang dikembangkan One Global Capital, yakni ritel berbasis kebutuhan harian yang dekat dengan komunitas lokal dan relatif kebal terhadap disrupsi digital.
Pusat perbelanjaan ini memiliki anchor tenant ALDI seluas 1.600 meter persegi, salah satu yang terbesar di kelasnya, serta didukung oleh Woolworths sebagai penyewa utama lainnya.
“Kami memang menyiapkan program serta struktur pengelolaan aset yang disiplin. Namun yang paling mengejutkan kami adalah besarnya dukungan dari komunitas lokal sejak One Global Gallery – Eastlakes kami ambil alih. Dukungan inilah yang menjadi fondasi utama keberlanjutan aset ini,” jelas Iwan Sunito.
Antusiasme atas dividen Natal perdana ini turut disampaikan para investor internasional One Global Capital.
Dr. Pankaj, investor asal Sydney, menyatakan dirinya sangat antusias.
“Ini benar-benar hadiah Natal terbaik yang pernah kami terima. Sangat luar biasa bahwa kami masih mempertahankan kepemilikan saham, namun sudah menerima imbal hasil sekitar 18 persen hanya dalam satu tahun,” tuturnya.
Sementara itu, investor asal Amerika Serikat, Dr. Maha, menambahkan, hal yang paling mengesankan adalah kecepatan realisasi hasil investasi ini.
“Target yang sebelumnya diproyeksikan dalam jangka waktu lima tahun, ternyata dapat dicapai jauh lebih cepat, hanya dalam satu tahun. Ini mencerminkan kualitas pengelolaan aset dan strategi One Global Capital,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang investor asal Indonesia yang enggan disebutkan namanya juga menyampaikan apresiasi serupa.
“Saya sangat senang karena investasi ini kembali jauh lebih cepat dari yang saya perkirakan. Sejak awal saya sudah yakin bahwa Pak Iwan Sunito akan memberikan hasil. Karena itu, kami telah menginstruksikan agar hasil investasi ini langsung diinvestasikan kembali ke proyek baru yang akan segera diluncurkan,” ujarnya.
Menurut Iwan Sunito, pernyataan tersebut mencerminkan tingginya tingkat kepercayaan investor global, sekaligus menunjukkan minat kuat untuk reinvestasi dan kemitraan jangka panjang dalam platform One Global Capital.
Ke depan, One Global Capital memproyeksikan pertumbuhan nilai yang berkelanjutan, didorong oleh peningkatan pendapatan sewa seiring aktivasi ruang baru dan penyesuaian tarif sewa, potensi penurunan suku bunga yang dapat menekan yield dan mendorong kenaikan valuasi aset, serta meningkatnya permintaan terhadap ritel berbasis komunitas yang relatif tahan terhadap disrupsi digital.
“Dividen yang kami bagikan ini baru permulaan. Investor telah menerima imbal hasil tunai yang kuat, tetap mempertahankan kepemilikan saham, dan masih memiliki eksposur penuh terhadap pertumbuhan nilai aset ke depan. Kami optimistis bahwa pada 2026 dan seterusnya akan hadir kabar yang lebih baik dan lebih besar bagi para investor kami,” tutup Iwan Sunito.
Iwan Sunito adalah pengembang properti dan investor real estat berpengalaman dengan rekam jejak lebih dari dua dekade di Australia. Ia dikenal sebagai pendiri Crown Group, salah satu pengembang apartemen dan mixed-use paling dikenal di Sydney, serta penggagas merek perhotelan SKYE Suites yang telah meraih berbagai penghargaan industri.
Sepanjang kariernya, Iwan Sunito telah menerima sejumlah penghargaan properti dan kewirausahaan, baik di Australia maupun internasional, atas kontribusinya dalam desain, pengembangan kota, dan inovasi sektor properti.
Melalui platform terbarunya, One Global Resorts dan One Global Capital, ia terus memperluas portofolio di sektor perhotelan, ritel berbasis komunitas, dan aset mixed-use.
Pada 2025, One Global Capital juga telah mengamankan lisensi pengelolaan dana investor wholesale, yang memungkinkan grup untuk secara resmi mengelola dan menstrukturkan investasi bagi investor profesional dan institusional, sekaligus memperkuat tata kelola, transparansi, dan skala platform ke depan.