
Ussindonesia.co.id JAKARTA — Dua saham emiten komponen otomotif milik Grup Triputra PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) dan Grup Astra PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) mencatatkan kinerja kinclong pada 2025 meskipun penjualan otomotif sedang lesu. Bagaimana kemudian nasibnya pada 2026?
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham DRMA telah menanjak 19,57% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025 ke level Rp1.100 per lembar pada perdagangan hari ini, Selasa (16/12/2025). Begitu juga saham AUTO yang menanjak 14,78% ytd ke level Rp2.640 per lembar.
Meskipun, kinerja sejumlah saham emiten komponen otomotif lainnya lesu pada 2025. Harga saham PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM) misalnya melemah 9,74% ytd ke level Rp1.715 per lembar.
Selain itu, harga saham PT Garuda Metalindo Tbk. (BOLT) melemah 21,54% ytd ke level Rp1.020 per lembar dan PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) melemah 2,68% ytd ke level Rp1.090 per lembar.
: Kiat DRMA, Emiten Komponen Otomotif Triputra Group TP Rachmat Raih Kinerja Solid di Situasi Sulit
Catatan kinclong kinerja saham DRMA dan AUTO juga terjadi di tengah lesunya industri otomotif domestik. Mengacu data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diterima Bisnis.com, volume penjualan mobil wholesales sepanjang Januari–November 2025 terkontraksi 9,6% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi 710.084 unit, dibandingkan periode 11 bulan 2024 sebesar 785.917 unit.
Analis Sinarmas Sekuritas Christine Nathania mengatakan kinerja saham emiten komponen otomotif seperti DRMA kinclong didukung oleh fundamental yang kuat. Laba DRMA tetap tumbuh di tengah tantangan industri otomotif yang lesu.
DRMA masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih 1,89% YoY menjadi sebesar Rp419,87 miliar per kuartal III/2025, dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp412,07 miliar. Kinerja DRMA juga didukung oleh diversifikasi bisnis dalam mempertahankan pertumbuhannya.
“Di tengah lesunya produksi otomotif domestik, DRMA terus melakukan diversifikasi bisnis untuk mendukung pertumbuhan,” kata Christine dalam riset terbarunya.
Dalam langkah terbarunya, DRMA mengakuisisi 82% saham PT Mah Sing Indonesia (MSI) senilai Rp41 miliar. Sinarmas Sekuritas pun memproyeksikan pendapatan DRMA pada 2025 mampu mencapai sekitar Rp240 miliar dengan margin laba bersih sekitar 10%.
“MSI mampu meningkatkan kemampuan DRMA dalam komponen plastik, yang semakin penting karena model EV [electric vehicle] dalam mengadopsi material yang lebih ringan,” ujar Christine.
: Astra Otoparts (AUTO) Pacu Bisnis Komponen Kendaraan Listrik
Sinarmas Sekuritas menyematkan rekomendasi buy untuk DRMA dengan target harga di level Rp1.410 per lembar untuk DRMA.
Kemudian, AUTO telah meraup laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,56 triliun per kuartal III/2025, naik sebesar 2,62% YoY dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,52 triliun.
Analis Maybank Sekuritas Paulina Margareta mengatakan hasil kinerja AUTO pada kuartal III/2025 mengkonfirmasi kemampuannya untuk memberikan pertumbuhan pendapatan yang melampaui lesunya pasar otomotif primer. Margin AUTO juga lebih kuat dari perkiraan.
“AUTO menawarkan kombinasi langka antara pertumbuhan yang stabil, penghasilan kas yang tinggi, dan pengembalian pemegang saham yang menarik,” ujar Paulina dalam risetnya.
Kinerja saham AUTO pada 2026 juga didorong oleh proyeksi penjualan mobil dan sepeda motor yang mampu pulih seiring dengan penurunan suku bunga acuan.
Maybank Sekuritas menyematkan rekomendasi buy untuk saham AUTO dengan target harga Rp3.200 per lembar.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 10 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk DRMA. Lalu, satu sekuritas merekomendasikan hold. Target harga saham DRMA sendiri berada di level Rp1.366,44 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Untuk AUTO, konsensus analis terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 11 sekuritas menyematkan rekomendasi beli. Target harga saham AUTO sendiri berada di level Rp3.123 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Astra Otoparts Tbk. – TradingView
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.