
Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (3/12). Rupiah di pasar spot melemah 0,02% secara harian ke Rp 16.628 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini ditutup di level yang sama dari hari kemarin yakni di Rp 16.632 per dolar AS.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menilai Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang untuk melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga kebijakan hingga 50 basis poin.
“OECD mencatat siklus penurunan suku bunga yang dimulai pada Agustus 2024 telah membawa BI rate turun dari 6,25% menjadi 4,75%,” ujar Ibrahim, Rabu (3/12/2025).
Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Rp 16.628 Per Dolar AS Hari Ini (3/12), Asia Menguat
Meski demikian, penurunan tersebut belum tersalurkan secara penuh ke suku bunga kredit perbankan maupun imbal hasil obligasi korporasi, yang baru turun marginal dibanding awal periode pelonggaran. Pertumbuhan kredit pun disebut masih jauh di bawah rata-rata historis sebelum pandemi dan sebelum siklus pelonggaran dimulai.
Dengan ekspektasi inflasi yang stabil serta proyeksi permintaan domestik yang berada di sekitar tingkat tren, OECD menilai ruang pelonggaran tambahan masih cukup terbuka. Namun, OECD menekankan pentingnya pendekatan data-dependent.
Hal ini agar BI mampu menyeimbangkan antara kebutuhan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan kewaspadaan terhadap risiko inflasi. Terutama dari depresiasi rupiah sekitar 3% terhadap dolar Amerika sejak awal tahun. Pelemahan kurs tersebut sebagian disebabkan oleh penyempitan selisih suku bunga dengan negara maju.
Selain itu, rupiah juga dipengaruhi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Ibrahim memperkirakan rupiah pada perdagangan besok (4/12) bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.620 – Rp 16.640 per dolar AS.