Santa Rally Datang Lebih Awal, IHSG Kembali Cetak Rekor Tertinggi

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Santa Rally yang identik dengan lompatan harga saham jelang tutup tahun laporan keuangan datang lebih awal di Bursa Efek Indonesia. Optimisme kinerja harga saham jelang tutup tahun ini mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) baru pada perdagangan kemarin. Sentimen musiman window dressing, kebijakan likuiditas Bank Indonesia (BI), serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global memperkuat optimisme pasar menjelang memasuki tahun Kuda Api pada 2026 mendatang.

Sejumlah analis bahkan memproyeksikan IHSG bergerak menuju rekor baru di level 8.700–8.900 hingga penutupan 2025.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Abida Massi Armand menyampaikan bahwa koreksi wajar di awal Desember menjadi bagian dari fase konsolidasi sehat. “Secara keseluruhan, arah pergerakan tetap positif seiring pola musiman window dressing yang secara historis mendukung kenaikan pasar,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (2/12/2025).

: Zurich Asuransi (ZADI) Umumkan Dividen Interim Rp295.000 per Lembar

Menurut Abida, IHSG berpotensi menjaga tren penguatan selama indeks mampu bertahan di atas support 8.350–8.450. Sektor keuangan diperkirakan menjadi motor utama reli tutup tahun, terutama saham big caps seperti BBCA dan BBRI yang menjadi target utama aksi window dressing. Kebijakan likuiditas makroprudensial BI, yang dinilai efektif meningkatkan kapasitas penyaluran kredit, juga memperkuat sentimen.

“Rotasi antarsektor diperkirakan masih berlanjut, tetapi minat investor menjelang akhir tahun cenderung berpihak pada big caps yang likuid dan mid-caps dengan sinyal teknikal solid,” kata Abida.

: : Turis Asing Melonjak, Investor Saham Bersiap Lirik Emiten Pariwisata

Arah kebijakan The Fed menjadi faktor eksternal penting. Harapan pemangkasan suku bunga dipandang mampu meningkatkan selera risiko dan menopang rupiah. Abida menilai bahwa sinyal dovish berpotensi menarik kembali arus modal asing ke pasar domestik. Namun, koreksi harga komoditas seperti batu bara dan CPO tetap perlu diwaspadai sebagai penekan kinerja saham-saham berbasis sumber daya.

Optimisme juga datang dari pengelola dana global. Citigroup memperkirakan IHSG dapat melampaui 9.000 pada tahun depan. Analis Citi seperti Helmi Arman dan Rohit Garg memproyeksikan kenaikan sekitar 10% sehingga indeks berpeluang mencapai 9.250. Proyeksi ini ditopang belanja pemerintah serta penurunan suku bunga yang mendorong pertumbuhan ekonomi. “Seiring rencana belanja pemerintah yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi,” tulis riset tersebut, dikutip Bloomberg.

: : Semarak IPO Desember, Menunggu 13 Kejutan Bersama SUPA

IHSG – TradingView

Pemulihan sektor perbankan diperkirakan semakin kuat didorong oleh biaya pendanaan yang lebih murah dan pertumbuhan kredit yang meningkat. Emiten konsumer seperti AMRT dan MYOR serta bank-bank seperti BRIS, BBNI, dan BBRI diperkirakan menerima manfaat langsung dari peningkatan konsumsi dan lingkungan suku bunga yang lebih rendah.

Sementara itu, rupiah tercatat melemah sekitar 3,5% sepanjang tahun. Mata uang tersebut menjadi salah satu dengan kinerja terlemah di Asia, dipengaruhi kekhawatiran investor atas prospek fiskal, penurunan suku bunga, serta isu independensi bank sentral. Citi menilai tekanan terhadap rupiah kemungkinan masih bertahan dalam jangka pendek.

Pada perdagangan Selasa (2/12/2025), IHSG kembali mencetak ATH baru di 8.617,04, naik 0,80% atau 68,25 poin. Indeks sempat menyentuh level tertinggi harian di 8.625,63. Sebanyak 369 saham menguat, 278 saham melemah, dan 159 stagnan, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp15.842 triliun.

Saham big caps seperti TPIA (+5,07%), ASII (+3,92%), dan AMMN (+3,49%) menjadi pendorong utama indeks. Sebaliknya, TLKM mencatat koreksi 2,47% dan BBNI turun 0,93%, sehingga menahan penguatan indeks.

Pasar saat ini menunggu rilis data Services PMI global, termasuk ISM Services PMI Amerika Serikat. Sedangkan investor asing kembali melakukan beli bersih sepanjang perdagangan kemarin sebesar Rp453,85 miliar. Meski demikian, sepanjang tahun kalender (year to date) tercatat masih melakukan jual bersih Rp29,24 triliun.

Top Gainers BEI Selasa (2/12/2025):

  • BOAT +34,53% ke Rp187
  • BBRM +34,48% ke Rp117
  • FPNI +24,88% ke Rp1.255
  • IMJS +24,62% ke Rp324
  • DOSS +21,24% ke Rp234
  • VKTR +17,12% ke Rp650
  • APEX +15,97% ke Rp276
  • RUIS +14,72% ke Rp226
  • SDMU +14,13% ke Rp105
  • CITY +10,61% ke Rp198

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.