
Ussindonesia.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat di awal perdagangan hari ini. Pada Kamis (13/11/2025) pukul 09.01 WIB, IHSG naik 12.77 poin atau 0,15% ke 8.401,34
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar menyebut IHSG tengah berada dalam fase konsolidasi. Pada Kamis (13/11/2025), pergerakannya diperkirakan berada dalam rentang 8.274 – 8.494.
Pada 12 November 2025, IHSG ditutup di 8,388.57, naik tipis dari pembukaan 8,366.52 dengan kisaran harian 8,428.95–8,366.38, menandakan konsolidasi dalam tren naik jangka pendek. Dengan periode 100, r-squared 0.873, dan slope 14.70, tren penguatan masih terjaga meski momentum mulai melemah. Volume meningkat ke 500,674,155 dibanding rata-rata 313,729,795, menunjukkan minat beli tetap kuat. Secara teknikal, resistance 8,444 (+0.66%) dan 8,494 (+1.26%) menjadi batas kenaikan, sementara support 8,334 (-0.65%) dan 8,274 (-1.37%) berfungsi sebagai pertahanan utama sekaligus critical level.
Selama IHSG bertahan di atas 8,274, tren naik tetap valid meski ruang kenaikan mulai terbatas. Indikator MACD 8.25 / 10.71 dan CMO -15.96 menunjukkan momentum melemah, MFI 47.91 dan RSI 42.02 mengindikasikan fase netral mendekati oversold ringan, sementara W%R -57.34 menegaskan koreksi sehat. Selama tidak menembus 8,274, peluang rebound menuju 8,450–8,500 tetap terbuka dengan potensi pullback ke 8,320–8,300 sebelum penguatan lanjutan.
IHSG Menguat pada Kamis (13/11) Pagi, PGAS, BRPT, DSSA Top Gainers LQ45
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Pada 12 November 2025, saham BBYB ditutup di 380, naik dari pembukaan 378 dengan kisaran 376–390, menandakan konsolidasi di area bawah tren naik. Dengan periode 100, r-squared 0.835, correlation 0.929, dan beta 2.581, tren masih searah pasar meski volatilitas tinggi. Z-Score 1.39 dan slope 1.94 menunjukkan harga di atas rata-rata namun momentum melemah. Volume 63,956,900 di bawah rata-rata 112,673,115, menandakan minat beli terbatas. PVR 5.02 dan VVR 7.37 mengindikasikan volatilitas meningkat.
Asing mencatat Avg. Foreign Buy 13,443,192 dan Avg. Foreign Sell 12,775,112, menunjukkan aliran dana asing masih positif. Indikator teknikal memperlihatkan potensi rebound: MACD -1.43 / -0.49 mulai menahan pelemahan, MFI 36.39 dan RSI 25.02 menandakan kondisi oversold, sementara W%R -62.44 dan CMO -49.95 mengonfirmasi tekanan jual mereda. Selama harga bertahan di atas 360, peluang rebound ke 395–405 masih terbuka, dengan resistance 394.83 (+3.90%) dan 407.66 (+7.28%), serta support 371.42 (-2.26%) dan 360.83 (-5.04%) sebagai area penting.
Pada awal perdagangan Kamis (13/11/2025), saham BBYB dibuka di level Rp 378 per saham
Support : Rp 360,83 – Rp 371,42
Resistance : Rp 394,83 – Rp 407,66
Rekomendasi : Buy on weakness
BBYB Chart by TradingView
2. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Pada 12 November 2025, saham GGRM ditutup di 16,075, naik dari pembukaan 16,000 dengan kisaran 15,875–16,625, menunjukkan konsolidasi dalam tren naik. Dengan periode 69, r-squared 0.751, correlation 0.856, dan beta 0.421, tren masih positif dengan volatilitas rendah. Z-Score 1.15 dan slope 123.78 menandakan harga di atas rata-rata namun momentum mulai melandai. Volume 2,200,400 di bawah rata-rata 3,425,606, menandakan minat beli melemah. PVR 5.80 dan VVR 7.80 menunjukkan volatilitas meningkat.
Dari sisi asing, Avg. Foreign Buy 454,211 lebih tinggi dari Avg. Foreign Sell 375,532, mencerminkan aliran dana masih positif meski terbatas. Indikator teknikal menunjukkan potensi rebound: MACD -82.42 / 47.69 melemah terbatas, MFI 29.29 dan RSI 18.08 di area oversold, W%R -62.79 serta CMO -63.84 menegaskan tekanan jual berkurang. Selama harga bertahan di atas 15,350 (cut loss level), peluang naik menuju 16,675 (+3.73%) hingga 17,150 (+6.69%) tetap terbuka, dengan support 15,775 (-1.87%) dan 15,350 (-4.51%) sebagai zona pertahanan utama.
Pada awal perdagangan Kamis (13/11/2025), saham GGRM dibuka di level Rp 16.125 per saham.
Support : Rp 15.350 – Rp 15.775
Resistance : Rp 16.675 – Rp 17.150
Rekomendasi : Trading buy
GGRM Chart by TradingView
3. PT Cakra Buana Resources Tbk (CBRE)
Pada 12 November 2025, saham CBRE ditutup di 1,180, bergerak antara 1,150–1,230, menunjukkan tekanan jual mulai mereda. Dengan periode 89, r-squared 0.835, dan correlation 0.535, tren masih searah pasar namun melemah. Beta 1.318 menunjukkan volatilitas tinggi, sementara Z-Score 1.39 dan Slope 19.15 menandakan harga di atas rata-rata dengan momentum melemah. Volume 43,736,100 jauh di bawah rata-rata 142,197,761, menandakan minat beli rendah. PVR 22.98 dan VVR 68.69 mengindikasikan volatilitas masih tinggi.
Aktivitas asing cenderung net buy dengan Avg. Foreign Buy 2,467,623 lebih besar dari Avg. Foreign Sell 2,303,418, menunjukkan akumulasi ringan. Secara teknikal, MACD -21.52 / -20.87, MFI 2.38, dan RSI 2.87 menandakan kondisi oversold ekstrem. W%R -67.12 dan CMO -94.25 menunjukkan tekanan jual berlebih dengan peluang rebound. Resistance di 1,270 (+7.63%) dan 1,353 (+14.69%), sementara support di 1,111 (-5.81%) dan 1,036 (-12.19%). Selama harga bertahan di atas cut loss 1,035, peluang teknikal rebound ke 1,250–1,300 tetap terbuka.
Pada awal perdagangan Kamis (13/11/2025), saham CBRE dibuka di level Rp 1.185 per saham.
Support : Rp 1.036 – Rp 1.111
Resistance : Rp 1.270 – Rp 1.353
Rekomendasi : Buy on weakness
CBRE Chart by TradingView