Sinergi BI dan Tanah Datar perkuat pasokan dan kendali inflasi

Ussindonesia.co.id , BATUSANGKAR — Pemerintah Kabupaten Tanah Datar kembali mendapat sorotan positif atas kemampuannya menjaga stabilitas pasokan pangan dan menahan gejolak harga.

Berbagai inovasi daerah yang langsung menyentuh kebutuhan petani membuat Tanah Datar meraih TPID Award untuk kelima kalinya, sebuah capaian yang menegaskan konsistensi daerah tersebut dalam pengendalian inflasi.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menjadi figur sentral di balik rangkaian kebijakan ini. Ia aktif turun ke lapangan untuk memastikan kebijakan yang dijalankan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Menurutnya, pengendalian inflasi harus dimulai dari penguatan produktivitas di tingkat petani.

“Kami berkomitmen menjaga stabilitas harga dengan memperkuat produksi dan memastikan pasokan tetap terjaga,” ujar Eka, beberapa waktu lalu.

Program strategis kemudian dijalankan secara menyeluruh. Pemerintah daerah memperkuat sektor pangan melalui bajak sawah gratis, pemanfaatan pekarangan, desa mandiri pangan, dan pembinaan lumbung pangan. Di saat bersamaan, sektor perikanan diperkuat melalui budidaya dan penyediaan sarana pendukung agar pasokan protein tetap stabil.

Tanah Datar juga memperluas dukungan input pertanian: pupuk organik, bibit unggul, varietas padi bujang merantau, serta teknologi padi salibu yang diterapkan di 14 kecamatan. Kawasan produksi cabai dan bawang merah diperkuat, dilengkapi perlindungan risiko melalui asuransi usaha tani padi, sapi, dan kerbau.

Dari seluruh program tersebut, Intan Pengasih menjadi lokomotif utama. Program ini mencakup Bombastis (bajak sawah gratis) untuk 8.275 petani, asuransi usaha tani seluas 2.500 hektare, serta asuransi ternak untuk 959 sapi dan kerbau. Dengan anggaran lebih dari Rp11 miliar, program ini menurunkan biaya produksi, mempercepat masa tanam, dan menjaga pasokan beras lokal tetap stabil.

Eka menilai keberhasilan Tanah Datar diperkuat oleh kualitas data dan koordinasi TPID. Meski bukan daerah pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK), Tanah Datar tetap menjadi salah satu daerah terbaik dalam pengendalian inflasi. Insentif fiskal yang diterima sejak 2021 diarahkan kembali untuk meningkatkan ketahanan pangan dan produktivitas petani.

Pada tahap hilir, Bank Indonesia Sumatra Barat menjadi mitra kunci. Kepala Perwakilan BI Sumbar, M. Abdul Majid Ikram, menyebut Tanah Datar sebagai teladan dalam pengendalian inflasi.

“Daerah lain di Sumbar dapat menjadikan Tanah Datar sebagai contoh dalam pengendalian inflasi, terutama karena berhasil menyeimbangkan harga di tingkat petani dan konsumen,” ujar Majid.

Untuk memperkuat langkah tersebut, BI menyalurkan bantuan seperti motor roda tiga, quick cultivator, alat perontok padi, mesin pompa, dan pengolah kompos. Seluruh dukungan itu dirancang menurunkan biaya olah lahan dan meningkatkan efisiensi produksi.

Dengan kombinasi kebijakan hulu-hilir yang dipimpin Bupati Eka Putra dan dukungan teknis dari BI Sumbar, Tanah Datar menegaskan posisinya sebagai salah satu model pengendalian inflasi berbasis ketahanan pangan di Sumatra Barat. Pemerintah berharap pendekatan ini dapat direplikasi di daerah lain demi memperkuat stabilitas harga dan menjaga daya beli masyarakat.