Sinyal Dovish The Fed dan Window Dressing Dorong Prospek IHSG Akhir 2025

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini masih memiliki momentum penguatan jelang penutupan 2025. Ekspektasi window dressing dan sentimen global menjadi katalis utama pendorong indeks.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, mengatakan bahwa setelah mencetak kinerja positif sepanjang November, peluang IHSG untuk tetap berada di jalur positif selama Desember 2025 masih terbilang kuat.

Proyeksi penguatan itu didasari oleh tren bullish yang telah terbentuk selama bulan sebelumnya serta kecenderungan historis pasar pada akhir tahun.

: IHSG Sesi I Menguat 0,65% ke 8.604,59 Didorong Saham Prajogo BREN, BRPT, CDIA Cs

“Pola musiman window dressing memang cenderung mengarahkan indeks ke zona positif di akhir tahun sentimen global juga mendukung, terutama ekspektasi penurunan suku bunga The Fed di akhir tahun, yang biasanya meningkatkan minat investor ke aset berisiko,” ujarnya Selasa (2/12/2025).

Selain itu, optimisme pasar di dalam negeri juga diperkuat oleh berbagai stimulus pemerintah serta likuiditas yang beredar.

: : IHSG Hari Ini (2/12) Dibuka Menguat, Saham BBRI, ASII, hingga ENRG Laju ke Zona Hijau

Ekky menekankan bahwa selama tidak muncul guncangan eksternal baru yang signifikan, tren penguatan ini berpotensi berlanjut, meskipun koreksi sehat dalam jangka pendek tetap mungkin terjadi di tengah volatilitas.

Dari sisi global, sentimen paling krusial datang dari Amerika Serikat (AS). Ekspektasi pasar terhadap potensi penurunan suku bunga The Fed pada akhir tahun, atau setidaknya sinyal dovish yang lebih jelas, menjadi angin segar.

: : IHSG Diproyeksi Sideways, Lirik Saham INET, BBRI, CDIA, hingga HRTA

Kebijakan tersebut secara historis meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko, termasuk pasar saham di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Adapun harga komoditas juga perlu dicermati. Pemulihan harga minyak, emas, ataupun nikel dapat menjadi katalis tambahan bagi sejumlah sektor terkait.

“Selama kondisi global stabil dan tidak ada kejutan negatif, IHSG berpeluang besar untuk mempertahankan tren bullish sepanjang Desember,” tuturnya.

Mengenai sektor pendorong, Ekky memproyeksikan bahwa kontributor utama tidak akan jauh berbeda dari periode sebelumnya. Namun, dia melihat adanya peluang rotasi sektor ke saham-saham yang valuasinya saat ini relatif lebih murah jika dikomparasikan dengan rata-rata historisnya.

Menurut dia, sektor-sektor yang diperkirakan berpotensi menjadi target rotasi antara lain, perbankan, konsumer, batu bara, hingga properti.

“Sementara itu, saham second liner yang sudah menguat sepanjang 2025 masih berpotensi melanjutkan tren positif, terutama karena banyaknya aksi korporasi yang menjadi katalis tambahan,” pungkasnya. 

_______

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.