Ussindonesia.co.id, JAKARTA – Kementerian Keuangan, melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), akan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada hari Selasa, 25 November 2025. Lelang sukuk ini membidik perolehan dana hingga Rp7 triliun, sebuah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan negara.
Menurut pengumuman resmi dari DJPPR, lelang kali ini akan menawarkan delapan seri SBSN yang terdiri dari tiga seri SPNS (Surat Perbendaharaan Negara Syariah) dan lima seri PBS (Project Based Sukuk). Detail lengkap mengenai seri yang ditawarkan dapat diakses melalui laman resmi DJPPR.
Kedelapan seri sukuk yang akan dilelang dalam mata uang Rupiah ini, menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk mencapai target pembiayaan yang telah ditetapkan dalam APBN 2025.
“Target indikatif yang ditetapkan adalah Rp23 triliun, dengan target maksimal yang dapat dimenangkan mencapai 200% dari target indikatif tersebut,” demikian bunyi pengumuman resmi DJPPR yang dikutip pada hari Kamis, 20 November 2025.
Fokus utama lelang ini adalah tiga seri SPNS, yaitu SPNS12012026 (reopening), SPNS01062026 (reopening), dan SPNS10082026 (reopening). Ketiga seri ini menawarkan tingkat kupon diskonto yang menarik dengan tanggal jatuh tempo yang bervariasi antara 12 Januari 2026 hingga 10 Agustus 2026.
Selain itu, pemerintah juga akan menerbitkan lima seri PBS, meliputi PBS030 (reopening), PBS040 (reopening), PBSG002 (reopening), PBS034 (reopening), dan PBS038 (reopening). Seri-seri PBS ini memiliki jangka waktu jatuh tempo yang beragam, mulai dari 15 Juli 2028 hingga yang terpanjang, 15 Desember 2049.
Secara rinci, seri PBS038 menawarkan maturity date terlama, jatuh tempo pada 15 Desember 2049, dengan kupon sebesar 6,87%. Sementara itu, seri PBS030 memiliki tenggat jatuh tempo paling singkat, namun dengan kupon yang lebih rendah, yaitu 5,87%.
Seri PBS034 menjadi yang paling menarik dari sisi kupon, menawarkan tingkat kupon tertinggi sebesar 6,50% dengan jatuh tempo pada 15 Juni 2039. Kombinasi antara tingkat kupon yang menarik dan jangka waktu yang moderat menjadikan seri ini berpotensi diminati oleh investor.
Menariknya, lelang kali ini juga menawarkan seri PBSG002, yang merupakan seri Green Sukuk. Penawaran ini menegaskan komitmen pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan investasi hijau.
“Penerbitan seri Green Sukuk melalui lelang ini adalah kelanjutan dari program penerbitan Green Sukuk yang telah sukses dilakukan sebanyak 8 kali di pasar global sejak tahun 2018, serta 10 kali di pasar domestik melalui Green Sukuk Ritel sejak tahun 2019,” jelas pengumuman dari DJPPR.
Seri PBSG002 juga memiliki peran strategis dalam mendukung program RPIM (Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial) bagi berbagai lembaga keuangan, termasuk Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.
Lelang SBSN ini akan dilaksanakan pada hari Selasa, 25 November 2025, mulai pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB. Tanggal settlement untuk lelang ini ditetapkan pada hari Kamis, 27 November 2025.
Bank Indonesia akan bertindak sebagai penyelenggara lelang SBSN dengan menggunakan metode open auction dan multiple price. Dalam metode ini, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang mereka ajukan.
Sementara itu, peserta lelang yang mengajukan penawaran non-kompetitif akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang dari penawaran kompetitif yang dinyatakan menang.
Sejumlah bank terkemuka dan lembaga keuangan telah terdaftar sebagai peserta lelang SUN kali ini. Di antaranya adalah PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT. Bank Permata, Tbk, PT. Bank Panin, Tbk, PT. Bank HSBC Indonesia, PT. Bank OCBC NISP, Tbk, Standard Chartered Bank, PT. Bank CIMB Niaga, Tbk, PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk, Citibank N.A, PT. Bank Central Asia, Tbk, Deutsche Bank AG, PT. BRI Danareksa Sekuritas, PT. Mandiri Sekuritas, PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk, PT. Bahana Sekuritas, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Selain itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI) juga turut berpartisipasi dalam lelang yang sangat dinanti ini.
Ringkasan
Kementerian Keuangan akan mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada 25 November 2025, dengan target perolehan dana hingga Rp7 triliun. Lelang ini menawarkan delapan seri SBSN, terdiri dari tiga seri SPNS dan lima seri PBS, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan negara.
Fokus utama lelang adalah pada seri SPNS dan PBS dengan berbagai tanggal jatuh tempo dan tingkat kupon yang menarik. Salah satu seri yang ditawarkan adalah PBSG002, yaitu Green Sukuk, yang menegaskan komitmen pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan. Lelang akan dilaksanakan melalui Bank Indonesia dengan metode open auction dan multiple price, melibatkan berbagai bank dan lembaga keuangan terkemuka.