Superbank berhasil cetak laba, begini rekomendasi saham SUPA

Ussindonesia.co.id – JAKARTA. Saham PT Bank Superbank Indonesia Tbk (SUPA) mengalami tekanan pada awal perdagangan hingga siang ini, Selasa (23/12/2025). 

Berdasarkan pantauan Kontan.co.id hingga pukul 15.12 WIB, saham SUPA terkoreksi 14,76% secara harian ke level Rp 895 per saham. Tekanan terhadap saham SUPA juga terjadi pada perdagangan sebelumnya.

Pada penutupan Senin (22/12/2025), harga saham SUPA turun 14,63% dibandingkan hari sebelumnya dan ditutup di level Rp 1.050 per saham. 

Praktisi Pasar Modal sekaligus Pendiri WH-Project, William Hartanto menilai saham SUPA memasuki tren melemah. Sebelum memutuskan apakah saham SUPA dikoleksi dalam jangka panjang atau tidak, menurut William harus dilihat dari kinerja emitennya di waktu yang akan datang. 

Prospek Pemulihan Summarecon Agung (SMRA) Masih Terbuka, Begini Rekomendasi Sahamnya

“Karena saat ini pasar mungkin hanya melihat SUPA sebagai salah satu dari grup Emtek, salah satu grup konglo yang termasuk penggerak IHSG di tahun ini saja,” ucap William kepada Kontan, Selasa (23/12/2025). 

Terkait rekomendasi saham, William merekomendasikan wait and see saham SUPA. “Wait and see, masih melemah, SUPA belum membentuk support,” terang William.  

Seperti diketahui, Super Bank Indonesia mencatatkan kinerja keuangan yang membaik sepanjang tahun 2025.

Bank digital yang tergabung dalam ekosistem Grab ini membukukan laba sebesar Rp 122,4 miliar hingga November 2025.

  SUPA Chart by TradingView  

Capaian tersebut berbalik arah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada November 2024, Superbank masih mencatatkan kerugian dengan total rugi mencapai Rp 388 miliar.

Perbaikan kinerja keuangan ini mencerminkan langkah konsolidasi dan ekspansi bisnis yang mulai membuahkan hasil, meski pergerakan harga saham dalam jangka pendek masih diwarnai volatilitas.