
Ussindonesia.co.id , JAKARTA—Calon emiten, PT Super Bank Indonesia atau Superbank segera menetapkan harga pelaksanaan IPO setelah merampungkan penawaran awal (bookbuilding) pada Senin (1/12/2025).
Dalam bookbuilding dalam rangka initial public offering (IPO), Superbank menetapkan harga penawaran awal di kisaran Rp525 hingga Rp695 per saham.
Superbank berencana melepas maksimal 4,40 miliar saham baru atau setara dengan 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan demikian, perusahaan berpotensi mengantongi dana segar sekitar Rp2,31 triliun hingga Rp3,06 triliun.
Adapun, bookbuilding IPO Superbank telah berlangsung sejak 25 November 2025 hingga 1 Desember 2025.
Setelah itu, calon emiten yang berencana menggunakan kode saham SUPA itu bakal melanjutkan proses IPO dengan target memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada 8 Desember 2025.
Selanjutnya, SUPA akan melaksanakan penawaran umum perdana saham mulai 10 Desember hingga 15 Desember 2025. Apabila proses IPO berjalan lancar, perusahaan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 17 Desember 2025.
Superbank berencana menggunakan dana hasil IPO sebesar 70% untuk modal kerja daam rangka penyaluran kredit perseroan.
“Sisanya sekitar 30% dana hasil penawaran umum untuk belanja modal dalam rangka kegiatan usaha perseroan, termasuk namun tidak terbatas pengembangan produk pada pengembangan teknologi informasi yang mendukung pertumbuhan usaha,” tulis dalam prospektus tersebut, Selasa (25/11/2025).
: Eksportir Sarang Burung Walet, Abadi Lestari (RLCO) Banderol Harga IPO Rp168 per Saham
Adapun, Superbank merupakan bank digital dengan nama awal PT Bank Fama International. Perusahaan ini berdiri di Bandung pada 1993. Pada awal 2023, namanya resmi menjadi Superbank dan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta dengan kantor cabang di Jakarta dan Bandung. Superbank memasuki era baru ketika menjadi bagian dari
Emtek Group pada akhir 2021, diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, dan KakaoBank pada 2023 sebagai bagian dari konsorsium.
Memasuki 2024, Superbank memperkuat posisinya di ekosistem industri bank digital dengan meluncurkan berbagai produk tabungan dan pinjaman inovatif seperti Saku by Superbank, Celengan by Superbank, produk deposito dengan bunga kompetitif dan jangka waktu yang fleksibel, mulai dari 7 hari.
Kemudian, Superbank juga meluncurkan Pinjaman Atur Sendiri (PAS). Melalui kolaborasi strategis, Superbank bersama OVO juga merilis OVO Nabung, fitur yang dapat mengubah saldo OVO pengguna menjadi rekening tabungan berbunga.
Sampai 15 Agustus 2025, pemegang saham mayoritas Superbank adalah PT Elang Media Visitama yang menggenggam 31,11% kepemilikan, disusul PT Kudo Teknologi Indonesia, GXS Bank Pte. Ltd., dan A5-DB Holdings Pte. Ltd., yang masing-masing menggenggam 19,16%, 12%, dan 11,52% kepemilikan Superbank.