Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak sejarah baru hari ini, menutup perdagangan pada level 8.318,52. Pencapaian ini menandai rekor penutupan tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) bagi pasar modal Indonesia, dipicu oleh pengumuman data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2025 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencapai 5,04%. Sejumlah saham unggulan seperti BRMS, COIN, dan GOTO menjadi motor utama penguatan ini.
Berdasarkan data RTI Infokom yang tercatat hingga pukul 16.00 WIB, IHSG ditutup melesat 0,93% ke level 8.318,52. Sepanjang sesi perdagangan, indeks kebanggaan bursa Tanah Air ini bergerak dalam rentang 8.181 hingga 8.318. Aktivitas perdagangan sangat dinamis dengan total 34,94 miliar saham berpindah tangan, menciptakan nilai transaksi fantastis mencapai Rp18,16 triliun. Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa berhasil menyentuh angka Rp15.157 triliun, menunjukkan vitalitas pasar yang kuat.
Antusiasme pasar tercermin dari dominasi saham yang menguat. Sebanyak 284 saham berhasil parkir di zona hijau, menunjukkan optimisme investor. Di sisi lain, 357 saham melemah, dan 168 saham lainnya bergerak stagnan. Penguatan signifikan datang dari beberapa emiten besar. Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) melonjak 9,68%, mengakhiri perdagangan di level Rp1.020 per saham. BRMS menjadi pusat perhatian dengan volume perdagangan mencapai 1,2 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp1,1 triliun.
Tidak hanya BRMS, saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) juga tampil perkasa, menguat tajam 24,7% ke level Rp3.130 per saham. Kejutan lainnya datang dari saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang berhasil mendaki 8,77%, mencapai Rp62 per saham. Beberapa saham lain turut serta dalam euforia kenaikan ini, seperti TLKM yang naik 1,14% ke Rp3.540, TINS melonjak 19,67% ke Rp2.920, dan PTRO menguat 4,11% ke Rp7.600 per saham, menambah daftar panjang emiten yang berkontribusi pada ATH IHSG.
Momen bersejarah ini tidak terlepas dari rilis data ekonomi krusial. Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas menjelaskan bahwa pasar sebelumnya memproyeksikan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III/2025 akan tumbuh 5,01% secara tahunan (year-on-year/YoY). Angka tersebut mencerminkan moderasi setelah lonjakan konsumsi pada kuartal II/2025 pasca-Lebaran. Namun, hasil rilis BPS yang menunjukkan pertumbuhan PDB sebesar 5,04% YoY melampaui ekspektasi tersebut, menandakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih sangat solid, di tengah tekanan global dan perlambatan musiman yang terjadi.
Analisis dari Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas lebih lanjut mengungkapkan bahwa ekspansi ekonomi secara kuartalan (quarter-to-quarter) juga menunjukkan aktivitas domestik tetap terjaga dengan baik. Menurut mereka, IHSG cenderung memberikan respons positif terhadap rilis pertumbuhan ekonomi yang sesuai atau bahkan melampaui ekspektasi. Hal ini secara signifikan meningkatkan keyakinan terhadap daya beli masyarakat, memperbaiki prospek kredit perbankan, dan turut menjaga stabilitas arus modal asing masuk ke Indonesia.
Meski sentimen pasar secara umum positif, BRI Danareksa Sekuritas memberikan catatan penting. Mereka memperkirakan bahwa dampak positif dari selisih kecil antara realisasi dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan terbatas. Oleh karena itu, pergerakan IHSG ke depan masih akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor global yang terus menjadi pendorong tambahan bagi pasar. Namun, pencapaian rekor tertinggi ini tetap menjadi sinyal kuat akan ketahanan dan potensi pasar modal Indonesia.