Usai diakuisisi, SGRO menanti restu OJK untuk lanjut mandatory tender offer

Ussindonesia.co.id JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mengatakan, progres terbaru dari akuisisi oleh Posco International. Asal tahu saja, melalui Twinwood Family Holdings Limited, Grup Sampoerna menjual seluruh kepemilikan saham mereka pada SGRO yang totalnya 1,19 miliar saham atau 65,72%. 

Twinwood Family melepas SGRO kepada AGPA Pte. Ltd., anak perusahaan POSCO International Corporation (POSCO International). Nilai total pengambilalihan tersebut adalah sebesar Rp 9,4 triliun atau Rp 7.903 per saham. 

Langkah selanjutnya dari aksi akuisisi ini adalah mandatory tender offer (MTO) oleh POSCO. Direktur Utama SGRO, Budi Setiawan Halim mengatakan, proses MTO sedang berjalan dan sudah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). SGRO saat ini tengah menunggu turunnya restu dari OJK untuk MTO. Namun, perseroan belum tahu kapan persetujuan dari OJK bisa keluar.

Valas Asia Melemah Jelang Akhir Tahun, Dolar AS dan Kebijakan Moneter Jadi Penekan

“Kami masih menunggu kapan (restu OJK) keluar, tetapi kami estimasikan di akhir tahun 2025, di akhir bulan Desember ini, kami harapkan sudah dapat persetujuan,” ujarnya dalam Public Expose SGRO, Kamis (18/12/2025).

Budi menegaskan, MTO akan langsung berjalan H+3 setelah restu OJK keluar. “MTO ini bukan di kami, tapi di pemegang saham pengendali. Kalau sudah dapat persetujuan dari OJK, nanti POSCO akan melakukan MTO yang dalam teorinya itu berjalan dalam 1 bulan,” ujar dia.

Dalam catatan KONTAN, Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo mengatakan, industri kelapa sawit dalam negeri tengah mengalami pertumbuhan signifikan di tingkat global. 

Dia meyakini Posco International merupakan pemilik baru yang paling tepat dalam melanjutkan tren positif kinerja SGRO ke depan, dan mampu memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan, melalui pengalaman dan komitmennya pada industri kelapa sawit di Indonesia. 

“Ini ditandai oleh pangsa produksi minyak sawit sekitar 60%, dengan ekspor minyak mentah sawit alias crude palm oil (CPO) mencapai kurang lebih 50% dari total ekspor global,” paparnya dalam keterangan resminya, Kamis (20/11/2025).

Perlu diketahui, POSCO International adalah perusahaan global asal Korea Selatan yang merupakan bagian dari POSCO Group. Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang, di antaranya perdagangan, energi, baja, dan agribisnis.  

 

Jejak POSCO di industri sawit Indonesia dimulai dengan mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Papua Selatan pada 2011 melalui PT Bio Inti Agrindo dan mengoperasikan tiga pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang memproduksi 210.000 ton minyak sawit per tahun. POSCO International juga memiliki pabrik penyulingan minyak sawit di Balikpapan, Kalimantan Timur dengan kapasitas 500.000 ton per tahun.