Wall Street Terkoreksi Setelah Pernyataan Hati-hati Ketua The Fed

Ussindonesia.co.id , JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Selasa (23/9/2025) waktu setempat setelah Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan pihaknya harus menyeimbangkan risiko inflasi dan pelemahan pasar tenaga kerja dalam keputusan suku bunga ke depan.

Berdasarkan data Reuters pada Rabu (24/9/2025), indeks S&P 500 turun 36,57 poin atau 0,55% ke level 6.657,18, sementara Nasdaq Composite merosot 214,84 poin atau 0,93% menjadi 22.577,34. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 82,46 poin atau 0,18% ke 46.299,08.

Indeks Nasdaq memimpin penurunan, dengan saham Nvidia turun setelah sebelumnya menguat ketika perusahaan chip tersebut mengumumkan rencana investasi hingga US$100 miliar di OpenAI.

: Harga Emas Kokoh di Dekat Rekor, Sentimen Geopolitik dan The Fed Jadi Penopang

Ketiga indeks utama AS sebelumnya mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa dalam tiga sesi berturut-turut.

Dalam pidatonya pada sebuah acara, Powell memberikan sedikit petunjuk mengenai kapan The Fed kemungkinan akan kembali menurunkan suku bunga. Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini dan menyiratkan kemungkinan pemangkasan lebih lanjut.

: : Beda Pandangan, Gubernur The Fed Sekutu Trump Ingin Suku Bunga Turun Lebih Dalam

“Acara utama hari ini adalah pidato Powell. Nada pidatonya agak dovish, tetapi juga menunjukkan kehati-hatian. Ini menandakan bahwa meski dia membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga lagi, tidak ada petunjuk kapan dan seberapa besar pemangkasan berikutnya,” ujar Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, New York.

Dia menambahkan, pasar mulai menjual aset setelah pidato tersebut. Dia juga menilai memang sudah saatnya ada koreksi pada pasar. 

: : Harga Emas Hari Ini (22/9/2025) Menguat Tipis usai The Fed Pangkas Bunga

Rekan Powell sebelumnya memberikan komentar di kedua sisi argumen kebijakan. Wakil Ketua The Fed untuk Pengawasan, Michelle Bowman, menyebut The Fed dapat meredam kekhawatiran terkait inflasi yang persisten dan perlu membuat komitmen pemangkasan suku bunga untuk mendukung pasar tenaga kerja.

Membatasi penurunan Dow, saham Boeing naik setelah memperoleh pesanan dari Uzbekistan Airways senilai lebih dari US$8 miliar.

Investor juga mengamati saham Kenvue, produsen obat pereda nyeri Tylenol, yang menguat pada Selasa setelah sebelumnya ditutup turun 7,5% pada Senin menyusul komentar Presiden AS Donald Trump yang mengaitkan autisme dengan penggunaan vaksin anak-anak dan konsumsi Tylenol oleh ibu hamil.

Saham Amazon.com, Microsoft, dan Apple juga melemah, sementara saham AutoZone turun setelah laporan laba kuartal keempat yang gagal memenuhi estimasi.