
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Perdagangan saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) diwarnai transaksi crossing senilai Rp491,87 miliar pada perdagangan sesi II hari ini, Kamis (11/9/2025).
Berdasarkan data D’Origin, pada perdagangan sesi I hari ini terdapat transaksi crossing saham Bank Maspion dengan nilai Rp491,87 miliar. Transaksi terjadi di harga Rp500 per saham.
Saham Bank Maspion tercatat berada pada level Rp710 per saham atau naik 2,9% pada penutupan perdagangan Kamis (11/9/2025). Selama satu minggu terakhir, saham Bank Maspion terkoreksi 3,4% atau 25 poin.
: Perusahaan Alim Markus Lego Saham Bank Maspion (BMAS) Rp322 Miliar usai Putusan Damai
Namun, secara year to date (YtD), saham Bank Maspion meningkat 21,37% dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp12,85 triliun
Hingga akhir Juni 2025, Bank Maspion hanya meraup laba bersih Rp25,03 miliar, merosot 50,3% dibandingkan capaian Rp50,37 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
: : Bank Maspion (BMAS) dan Alim Investindo milik Alim Markus Sepakat Damai
Dalam laporan keuangan, disebutkan bahwa adanya beban yang meningkat dalam kinerja bank milik Kasikornbank (KBank) yang merupakan salah satu lembaga keuangan terbesar di Thailand.
Meski pendapatan bunga masih meningkat 6,16% secara tahunan, dari Rp725,42 miliar menjadi Rp770,08 miliar. Namun, beban bunga justru melonjak lebih besar, yakni 15%, dari Rp359,99 miliar menjadi Rp413,99 miliar.
: : Langkah JTrust (BCIC) dan Bank Maspion (BMAS) Penuhi Free Float Saham
Lonjakan beban tersebut menekan pendapatan bunga bersih, yang akhirnya turun 3,10% menjadi Rp354,10 miliar. Dari sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh pesat 21,86% secara tahunan (yoy) menjadi Rp14,69 triliun. Kenaikan tersebut terutama ditunjang oleh pertumbuhan dana murah atau current account saving account (CASA) yang melonjak 37,38% menjadi Rp3,39 triliun.
Porsi CASA terhadap total DPK juga meningkat dari 20,46% menjadi 23,07%, mencerminkan efisiensi biaya dana (cost of fund) yang semakin baik. Adapun, penyaluran kredit justru menyusut 4,49% yoy, turun dari Rp15,17 triliun menjadi Rp14,49 triliun.