Bank Sentral ASEAN Sepakat Perkuat Integrasi Keuangan, BI Dorong Mata Uang Lokal

Bank sentral negara anggota ASEAN sepakat memperkuat kerja sama di sektor keuangan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas dan membuka peluang pertumbuhan baru di tengah ketidakpastian global.

Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan ASEAN Senior Level Committee on Financial Integration (SLC) ke-30 yang digelar di Yogyakarta pada 18-19 September 2025.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat integrasi perdagangan dan investasi langsung di kawasan. Hal tersebut dilakukan melalui pengurangan hambatan non-tarif, percepatan konektivitas sistem pembayaran, hingga memperluas penggunaan mata uang lokal.

“Bank Indonesia terus memperkuat komitmen penggunaan mata uang lokal (local currency transaction/LCT) sebagai instrumen penting untuk mengurangi kerentanan eksternal dan memperdalam integrasi keuangan,” kata Filianingsih dikutip dari keterangan resminya, Senin (22/9).

Filianingsih menegaskan, penguatan jaring pengaman regional (regional safety net) menjadi kunci agar sektor keuangan ASEAN mampu menjaga ketahanan sekaligus mendorong integrasi yang lebih dalam.

Ia menambahkan, semakin eratnya integrasi perbankan dan pasar modal juga perlu diimbangi dengan manajemen krisis yang kuat demi menjaga stabilitas kawasan. Filianingsih menyebut bahwa pertemuan ASEAN SLC berikutnya akan digelar di Filipina pada kuartal I-2026, dengan Bank Indonesia dan State Bank of Viet Nam kembali menjadi co-chairs.

Reporter: Nur Pangesti