Harga Emas Dunia Dekati Rekor Tertinggi, Pasar Yakin The Fed Segera Turunkan Suku Bunga

PIKIRAN RAKYAT – Harga emas dunia kembali bergerak mendekati level tertinggi sepanjang sejarah pada Rabu 10 September 2025 kemarin. Kenaikan ini dipicu meningkatnya harapan pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) akan menurunkan suku bunga dalam rapat pekan depan, setelah data inflasi terbaru AS ternyata lebih rendah dari perkiraan.

Emas spot tercatat naik 0,39% ke posisi US$ 3.640,3 per ons, sehari setelah menorehkan rekor baru di US$ 3.673,95. Sementara kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup stabil di US$ 3.682.

Menurut laporan Reuters, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan indeks harga produsen (PPI) pada Agustus, terutama karena biaya jasa yang melemah.

“Jika data ekonomi AS kembali menunjukkan pelemahan, pasar akan semakin yakin bahwa The Fed bisa memangkas suku bunga lebih dari dua kali sebelum akhir tahun,” ujar analis pasar City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada.

Sebagai aset yang kerap dijadikan pelindung nilai di masa ketidakpastian politik, ekonomi, maupun inflasi, emas biasanya menguat saat suku bunga rendah. Sepanjang 2025, logam mulia ini sudah naik lebih dari 39%.

Harga Emas Hari Ini 11 September 2025: Antam, UBS dan Galeri24 Naik atau Turun?

CME FedWatch Tool mencatat, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 16–17 September mencapai 90%. Walaupun begitu, masih terbuka kemungkinan kecil pemangkasan yang lebih besar.

Sinyal pelemahan ekonomi AS juga tercermin dari laporan ketenagakerjaan yang dirilis pekan lalu. Departemen Tenaga Kerja bahkan menurunkan revisi data pertumbuhan lapangan kerja hingga Maret, menandakan perlambatan sudah terjadi sebelum kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump diberlakukan.

Faktor politik pun ikut memberi warna pada pasar. Seorang hakim federal pada Selasa 9 September 2025 memutuskan menunda sementara upaya Trump untuk memberhentikan Gubernur The Fed, Lisa Cook. Keputusan ini menjadi hambatan awal bagi Gedung Putih dalam perselisihan hukum yang berpotensi menguji independensi bank sentral.

Kini fokus investor bergeser pada data indeks harga konsumen (CPI) yang akan diumumkan Kamis 11 September 2025. Data tersebut dianggap kunci untuk menentukan arah kebijakan The Fed berikutnya.

“Level US$ 3.750 kini menjadi resistance penting. Jika emas mampu konsolidasi di atas level itu, harga berpotensi menembus US$ 3.900 pada akhir tahun,” kata analis senior ActivTrades, Ricardo Evangelista.

Selain emas, logam mulia lain juga ikut menguat. Perak naik 0,8% ke US$ 41,21 per ons, platinum menanjak 1,7% ke US$ 1.391,80, dan paladium meroket hampir 3% ke US$ 1.180,81.***