IHSG Anjlok 1,87% ke 8,117 pada Senin (27/10/2025), BRPT, SCMA, AMMN Top Losers LQ45

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Senin (27/10/2025) dengan pelemahan signifikan, ditutup anjlok 154,47 poin atau setara 1,87% ke level 8.117,15. Tekanan jual yang kuat mewarnai sesi perdagangan, membuat mayoritas saham berakhir di zona merah.

Kinerja pasar hari ini menunjukkan sentimen negatif yang mendominasi, tercermin dari hanya 215 saham yang berhasil menguat, sementara 488 saham tertekan dan harus ditutup melemah. Sebanyak 107 saham lainnya stagnan atau tidak bergerak dari posisi penutupan sebelumnya.

Dari seluruh indeks sektoral, hanya sektor Kesehatan yang mampu bertahan dan mencatat kenaikan sebesar 1,05%, menjadi satu-satunya titik terang di tengah gejolak pasar. Sebaliknya, sepuluh indeks sektoral lainnya kompak bergerak di zona negatif, sejalan dengan pelemahan IHSG secara keseluruhan.

Pelemahan terdalam tercatat pada sektor Energi yang anjlok 3,71%, disusul oleh sektor Properti yang merosot 3,48%, dan sektor Perindustrian yang juga tertekan cukup dalam sebesar 3,46%. Penurunan di sektor-sektor kunci ini turut menjadi pendorong utama amblesnya IHSG.

IHSG Makin Ambles di Awal Perdagangan Sesi II Hari Ini, Apa Pemicunya?

Total aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada hari ini mencatatkan volume yang masif, mencapai 38,16 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 28,45 triliun, menunjukkan antusiasme investor meskipun pasar sedang terkoreksi.

Di tengah tekanan pasar, beberapa saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45 berhasil mencuri perhatian sebagai top gainers. Saham PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memimpin dengan kenaikan 7,98%, diikuti oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang menguat 7,11%, dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) yang melesat 5,56%.

Sementara itu, daftar top losers LQ45 hari ini diisi oleh saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang anjlok paling dalam sebesar 9,34%. Disusul oleh PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan pelemahan 6,36%, serta PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang terkoreksi 6,19%.