IHSG Ditutup Melemah, Saham BRMS, BBCA, hingga AMMN Ambrol

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Pasar modal Indonesia mengawali pekan dengan lesu saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada Senin, 22 September 2025. Penurunan ini terjadi setelah IHSG sempat mencatatkan sejarah baru dengan meraih rekor all time high (ATH) intraday di level 8.087,92. Kendati sempat menyentuh puncak, tekanan jual dominan mengantar indeks kembali ke zona merah, dengan saham-saham unggulan seperti BRMS, BBCA, dan AMMN menjadi penyeret utama.

Berdasarkan data dari RTI Infokom yang terekam pada pukul 16.00 WIB, IHSG mengakhiri perdagangan di posisi 8.040,03, mencerminkan penurunan sebesar 0,14%. Sepanjang sesi perdagangan hari ini, pergerakan IHSG cukup dinamis, berada dalam rentang antara 8.005 hingga 8.087 poin.

Aktivitas perdagangan hari ini sangat ramai, dengan total 39,6 miliar saham berpindah tangan. Nilai transaksi atau turnover yang tercipta mencapai angka fantastis sebesar Rp22,89 triliun. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar terpantau stabil pada posisi Rp14.684 triliun.

Dari total saham yang diperdagangkan, tercatat sebanyak 371 saham berhasil menguat, menunjukkan performa positif. Namun, dominasi penurunan terlihat jelas dengan 297 saham yang melemah, sementara 132 saham lainnya bergerak stagnan di tempat.

: Indeks FTSE Efektif Hari Ini, Saham Hermanto Tanoko hingga Sabana Prawiradjaja Diskon dalam 5 Tahun

Salah satu saham yang paling menyita perhatian investor adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS). Saham ini menjadi yang teraktif diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp1,2 triliun, namun sayangnya ditutup melemah signifikan 6,15% ke level Rp610 per saham.

Deretan saham berkapitalisasi besar lainnya juga tidak luput dari tekanan jual. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau turun 0,96% menjadi Rp7.725 per saham. Kemudian, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) ambrol lebih dalam, melemah 8,14% ke level Rp7.050. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga kehilangan 2,12% nilainya, berakhir di Rp4.160, serta PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 1,38% ke posisi Rp8.925 per saham.

Sentimen pasar global turut mewarnai pergerakan IHSG. Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengidentifikasi bahwa pasar menyambut positif pembicaraan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Presiden Trump bahkan mengklaim adanya kesepakatan terkait aplikasi media sosial TikTok. Meskipun demikian, pemerintah China melalui pernyataan resminya menghormati keputusan bisnis perusahaan dan menekankan pentingnya negosiasi yang berlandaskan aturan pasar, hukum yang berlaku, serta prinsip non-diskriminatif. Investor kini menantikan rincian lebih lanjut dari kesepakatan kedua negara adidaya tersebut.

Di sisi domestik, kekhawatiran terhadap arus keluar modal asing atau capital outflow menjadi sorotan utama. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa sepanjang pekan ketiga bulan September tahun ini, aliran modal asing keluar dari pasar keuangan dalam negeri mencapai Rp8,12 triliun. Fenomena keluarnya dana investor asing ini, sebagaimana diungkapkan BI, berdampak pada peningkatan premi risiko investasi di Indonesia, menambah sentimen negatif bagi pasar saham.

Bumi Resources Tbk. – TradingView

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.