
Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Pasar saham Indonesia mencatatkan arus masuk dana asing atau capital inflow dengan deras pada perdagangan kemarin, Senin (6/10/2025). Deretan saham besutan taipan Prajogo Pangestu seperti PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) hingga PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) banyak diborong asing.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar saham Indonesia mencatatkan nilai beli bersih atau net buy asing sebesar Rp2,02 triliun pada perdagangan kemarin. Meskipun, pasar saham Indonesia masih mencatatkan nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp54,68 triliun sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Terdapat sejumlah saham yang banyak diborong asing pada perdagangan kemarin. Sederet saham Prajogo Pangestu duduk di posisi teratas saham dengan catatan net buy investor asing tinggi.
Saham CUAN, misalnya, mencatatkan net buy asing sebesar Rp193,39 miliar pada perdagangan kemarin. Kemudian, saham CDIA mencatatkan net buy asing sebesar Rp150,93 miliar pada perdagangan kemarin.
Selain itu, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mencatatkan net buy asing sebesar Rp62,38 miliar dan saham Prajogo Pangestu lainnya PT Barito Renewables Tbk. (BREN) mencatatkan net buy asing sebesar Rp61,12 miliar.
: Perusahaan Prajogo Pangestu, Green Era Kembali Lepas 481,22 Juta Saham BREN
Seiring dengan saham yang diborong asing, harga saham deretan emiten Prajogo Pangestu itu pun berkinerja kinclong pada perdagangan kemarin. Harga saham CUAN misalnya menanjak 11,25% pada perdagangan kemarin ke level Rp1.780 per lembar.
Saham CDIA melesat 15,61% ke level Rp2.000 per lembar. Harga saham BRPT menanjak 3,9% ke level Rp4.000 per lembar dan BREN naik 4,45% ke level Rp9.975 per lembar.
Sebelumnya, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan terdapat peluang masuknya aliran dana asing pada kuartal IV/2025 didorong oleh sejumlah sentimen positif.
“Jadi, untuk kuartal IV/2025 kuncinya ada di dinamika window dressing hingga santa clause rally effect,” kata Nafan kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Window dressing merupakan strategi yang digunakan oleh manajer investasi untuk meningkatkan penampilan kinerja saham atau reksa dana sebelum disajikan kepada investor atau pemegang saham. Adapun, santa claus rally merujuk kepada kondisi nilai pasar saham yang cenderung melesat selama pekan terakhir Desember.
: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 7 Oktober 2025
Selain itu, Nafan mengatakan terdapat pula dorongan dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang akan membagikan dividen interimnya pada akhir tahun. Momentum pembagian dividen interim itu menurutnya mampu mendongkrak aliran dana asing.
Namun, pengamat pasar modal Reydi Octa mengatakan pada kuartal IV/2025, aliran dana asing masih diproyeksikan sulit untuk mengalir deras ke pasar saham Indonesia.
“Peluang inflow asing akan tertahan karena investor asing mempertimbangkan untuk wait and see mengenai pergerakah arah yield treasury di AS yang cenderung naik, karena aliran dana akan potensi masuk ke AS dengan yield lebih menarik,” kata Reydi kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, menurutnya, dana asing ke pasar saham bisa masuk jika didorong oleh stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
—
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.