Jakarta, IDN Times – Nvidia menegaskan posisinya sebagai pemimpin tak tergoyahkan dalam industri infrastruktur kecerdasan buatan (AI). Pernyataan ini muncul sebagai respons atas kekhawatiran Wall Street mengenai potensi tergerusnya dominasi mereka oleh cip AI buatan Google. Nvidia menjawabnya dengan keyakinan, pada Selasa (26/11/2025), bahwa teknologi mereka tetap selangkah lebih maju.
Melalui unggahan resmi di platform X, Nvidia tak hanya menunjukkan hubungan baiknya dengan Google, tetapi juga menyoroti keunggulan rekam jejak teknologi yang telah mereka bangun.
“Kami sangat senang dengan kesuksesan Google. Mereka telah mencapai kemajuan signifikan dalam AI dan kami terus menjadi pemasok utama bagi mereka,” tulis Nvidia, seperti dikutip dari CNBC.
Lebih lanjut, Nvidia mengklaim bahwa mereka berada satu generasi di depan para pesaing. Mereka menjadi satu-satunya platform yang mampu mendukung setiap model AI di berbagai lingkungan komputasi.
Dalam pernyataan yang sama, Nvidia menekankan bahwa generasi Blackwell menawarkan fleksibilitas dan kekuatan yang tak tertandingi oleh cip khusus seperti ASIC (application-specific integrated circuit) yang digunakan Google TPUs (tensor processing units). Perbedaan utama terletak pada fleksibilitas: ASIC dirancang spesifik untuk kebutuhan internal atau fungsi tertentu, sementara solusi Nvidia lebih adaptif.
“NVIDIA menawarkan performa, fleksibilitas, dan kemampuan pertukaran yang jauh lebih unggul dibandingkan ASIC,” tegas Nvidia dalam unggahannya.
1. Meta Menggoyang Saham Nvidia Lewat Pembicaraan dengan Google
Saham Nvidia mengalami penurunan sebesar 3 persen pada hari Selasa (26/11/2025). Koreksi ini dipicu oleh berita yang beredar mengenai diskusi antara Meta dan Google tentang potensi penggunaan TPU buatan Google mulai tahun 2027, serta penyewaan cip dari Google Cloud mulai tahun depan.
Meta dikabarkan akan menginvestasikan hingga 72 miliar dolar AS, setara dengan Rp1.198 triliun, untuk pengadaan cip sepanjang tahun ini. Potensi kesepakatan ini dilihat oleh investor sebagai ancaman serius bagi Nvidia, yang menyebabkan tekanan pada nilai saham perusahaan.
Dilansir dari CNA, Meta Platforms sedang merencanakan pengalihan sebagian beban kerja komputasi ke cip Google mulai tahun 2027. Selain itu, mereka juga akan menyewa TPU melalui Google Cloud mulai tahun depan. Langkah ini sejalan dengan strategi Google untuk memperluas penggunaan TPU di pusat data pelanggan.
2. Google Memperkuat TPU sebagai Opsi AI di Pusat Data
Menurut laporan Times of India, Google tidak menjual cip TPU secara bebas. TPU hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan internal dan disediakan melalui Google Cloud. Baru-baru ini, Google meluncurkan Gemini 3, model AI terbaru yang mendapat respons positif dan sepenuhnya dilatih menggunakan TPU, bukan GPU Nvidia.
“Kami mengalami peningkatan permintaan yang signifikan, baik untuk TPU kustom kami maupun GPU Nvidia,” ujar juru bicara Google.
TPU Google dirancang khusus untuk beban kerja AI tertentu. Hal ini membuat TPU lebih efisien dalam hal daya dan biaya untuk penggunaan yang spesifik. Di sisi lain, GPU Nvidia berfungsi sebagai akselerator serbaguna, mendukung berbagai kerangka kerja pembelajaran mesin dan memenuhi kebutuhan berbagai perusahaan. Saat ini, Nvidia masih menguasai lebih dari 90 persen pangsa pasar cip AI melalui lini GPU-nya.
3. Nvidia Mengandalkan Ekosistem Luas untuk Menahan Kompetisi
CEO Nvidia, Jensen Huang, menekankan hal ini dalam panggilan laba awal bulan ini. Ia menegaskan bahwa Google tetap menjadi pelanggan GPU mereka, dan Gemini dapat berjalan di atas teknologi Nvidia. Huang juga menjalin komunikasi intens dengan Demis Hassabis dari Google DeepMind, yang meyakini bahwa scaling laws (teori yang menyatakan bahwa peningkatan jumlah cip dan data akan membuat model AI semakin kuat) masih berlaku.
Nvidia percaya bahwa prinsip ini akan terus mendorong permintaan terhadap cip dan sistem mereka dalam jangka panjang. Meskipun kompetisi semakin ketat seiring dengan kemajuan Google dan uji coba Meta terhadap alternatif lain, skala usaha Nvidia tetap sangat besar. Selain itu, ekosistem perangkat lunaknya yang matang dan tingkat pemakaiannya yang luas memberikan perusahaan posisi dominan di pasar saat ini.
Bisnis Nvidia di China Anjlok akibat Ketegangan Geopolitik
AS Larang Nvidia Jual Chip AI Terbaru ke China
Bos NVIDIA Peringatkan AS mulai Tertinggal dari China dalam Lomba AI
Ringkasan
Nvidia menanggapi kekhawatiran Wall Street tentang potensi tergerusnya dominasinya dalam infrastruktur AI dengan menegaskan bahwa teknologinya tetap unggul. Nvidia mengklaim posisinya satu generasi di depan pesaing, menawarkan fleksibilitas yang tak tertandingi dibandingkan cip khusus seperti ASIC. Perusahaan ini menekankan bahwa solusi Nvidia lebih adaptif dan mampu mendukung setiap model AI di berbagai lingkungan komputasi.
Penurunan saham Nvidia dipicu oleh diskusi antara Meta dan Google mengenai potensi penggunaan TPU buatan Google. Meskipun kompetisi semakin ketat, Nvidia mengandalkan ekosistem perangkat lunaknya yang matang dan tingkat pemakaian yang luas. CEO Nvidia menekankan bahwa Google tetap menjadi pelanggan GPU mereka, dan Gemini dapat berjalan di atas teknologi Nvidia.