
Ussindonesia.co.id JAKARTA. Nilai tukar Rupiah spot menunjukkan performa positif dengan menguat 0,13% pada penutupan perdagangan Selasa, 7 Oktober 2025. Mata uang Garuda tersebut berhasil bertengger di level Rp 16.561 per dolar Amerika Serikat (AS), membaik dari posisi sehari sebelumnya yang berada di Rp 16.583 per dolar AS.
Kinerja penguatan Rupiah ini sejalan dengan pergerakan beberapa mata uang Asia lainnya di pasar regional. Peso Filipina memimpin penguatan dengan mencatat kenaikan signifikan sebesar 0,40%, diikuti oleh Dolar Taiwan yang menguat 0,27%. Selain itu, Rupee India juga terpantau menguat 0,04% dan Yuan China mencatatkan apresiasi sebesar 0,02% terhadap dolar AS.
Namun, tidak semua mata uang di kawasan Asia mengalami hal serupa. Beberapa di antaranya justru menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS. Baht Thailand melemah 0,31%, disusul Won Korea yang terkoreksi 0,16%. Kemudian, Yen Jepang melemah 0,14%, Dolar Singapura turun 0,05%, Ringgit Malaysia melemah tipis 0,01%, dan Dolar Hong Kong juga menunjukkan pelemahan sebesar 0,009%.
Di tengah dinamika pergerakan mata uang regional, indeks dolar yang merefleksikan kekuatan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia justru menunjukkan peningkatan. Indeks tersebut tercatat berada di level 98,38, naik dari posisi 98,10 pada hari sebelumnya.
Ringkasan
Pada tanggal 7 Oktober 2025, nilai tukar Rupiah spot menguat 0,13% dan berada di level Rp 16.561 per dolar AS. Penguatan Rupiah ini sejalan dengan pergerakan positif beberapa mata uang Asia lainnya seperti Peso Filipina, Dolar Taiwan, Rupee India, dan Yuan China.
Namun, tidak semua mata uang Asia menguat; Baht Thailand, Won Korea, Yen Jepang, Dolar Singapura, Ringgit Malaysia, dan Dolar Hong Kong justru melemah terhadap dolar AS. Sementara itu, indeks dolar yang mencerminkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia mengalami peningkatan.