JAKARTA. Rupiah berhasil mempertahankan tren positifnya di pasar spot hingga penutupan perdagangan hari ini. Kamis, 27 November 2025, nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp 16.636 per dolar Amerika Serikat (AS).
Penguatan ini setara dengan kenaikan sebesar 0,17% dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang berada di angka Rp 16.664 per dolar AS. Secara umum, sentimen positif meliputi sebagian besar mata uang di kawasan Asia.
Won Korea Selatan memimpin penguatan mata uang di Asia, melonjak sebesar 0,5%. Diikuti oleh yen Jepang yang terkerek naik 0,23%, menunjukkan kepercayaan investor terhadap mata uang safe-haven ini.
Peso Filipina dan ringgit Malaysia juga mencatatkan kinerja yang solid, masing-masing naik 0,14%. Sementara itu, baht Thailand mengalami apresiasi sebesar 0,09%.
Dolar Singapura juga tak ketinggalan dengan kenaikan sebesar 0,05%, diikuti oleh dolar Taiwan yang ditutup menguat 0,03% dan rupee India yang naik tipis 0,02%.
Dolar Hongkong turut merasakan dampak positif dengan penguatan sebesar 0,009% terhadap the greenback.
Di tengah euforia penguatan mata uang Asia, yuan China menjadi anomali. Mata uang Negeri Tirai Bambu ini justru melemah sebesar 0,08% pada perdagangan hari ini.
Ringkasan
Pada tanggal 27 November 2025, rupiah berhasil menguat terhadap dolar AS, ditutup pada Rp 16.636. Penguatan ini sebesar 0,17% dibandingkan hari sebelumnya. Secara umum, sentimen positif melanda sebagian besar mata uang di kawasan Asia.
Won Korea Selatan memimpin penguatan mata uang Asia, diikuti oleh yen Jepang, peso Filipina, dan ringgit Malaysia. Sementara itu, yuan China menjadi satu-satunya mata uang yang melemah di antara mata uang Asia lainnya.